TEMPO Interaktif, Surakarta - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku kesulitan membendung pesan pendek berisi penawaran kredit dan sebagainya, yang masuk ke telepon seluler masyarakat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan pesan pendek yang sulit dikontrol adalah yang berasal dari nomor telepon. Pesan tersebut ibaratnya spam bagi pemilik handphone.
"Karena di Indonesia ada 200 juta pemilik handphone, dan katakanlah tiap hari satu orang kirim 1 pesan pendek, berarti ada 2 miliar pesan pendek tiap harinya," katanya kepada wartawan di Surakarta, Jumat, 1 April 2011 pagi.
Sementara jika penawaran tersebut datang dari operator, pihaknya mudah mengontrol. "Kami bisa memanggil operator yang bersangkutan dan mengingatkannya," lanjutnya.
Penawaran yang sering masuk berdasarkan laporan masyarakat, ujar Tifatul, seperti penawaran kredit, kepemilikan rumah, dan pesan bersifat penipuan. "Saya juga sering dapat sms seperti itu," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO