Satu dari tiga pengguna telepon seluler rupanya selalu memainkan video game di perangkat masing-masing. Fakta ini membuat Bakrie Telecom (Esia) membidik pasar ini dengan mendesain sebuah ponsel Hape Esia Qwerty Games.
Tak tanggung-tanggung, Esia menggandeng pengembang game Electronic Arts (EA). Perusahaan ini menanamkan 30 game di ponsel bertombol keyboard Qwerty itu.
Untuk memainkan game-game itu ada ketentuannya. Setiap pengguna ponsel mesti membayar biaya berlangganan sebesar Rp 1.000 per hari. Esia memberikan promosi gratis memainkan game-game ini selama sepekan setelah pembelian.
Esia dan EA menyediakan 10 game yang sudah tak terkunci (unlock) dan tinggal dimainkan dengan tombol-tombol navigasi khusus yang didesain di atas keyboard.
Sedangkan untuk 20 game lain, Esia dan EA mewajibkan pengguna membayar Rp 2.000 per game untuk membuka kuncinya. "Sekali saja, setelah itu bisa dimainkan untuk selamanya," kata Rizki Kramadibrata, Eksekutif Vice President Marketing dan Produk Bakrie Telecom.
Ponsel ini juga memiliki fitur motion sensor, yang bermanfaat untuk memainkan game, seperti "Need for Speed Undercover" misalnya. Dengan motion sensor, pengguna bisa mengendalikan mobil balap cukup dengan memiringkan ponsel ke kanan atau ke kiri.
Game-game lain di antaranya "Medal of Honor, Sim City Deluxe, EA Sports FIFA World Cup 2010", dan "Tetris".
Desain ponsel berbanderol Rp 500 ribuan itu terbilang cantik. Esia menyediakan beberapa pilihan warna. Misalnya hitam glossy yang dibingkai warna kuning atau putih glossy dengan bingkai hijau. Di sisi-sisi tubuhnya ada tombol untuk mengakses multimedia, seperti musik digital.
Tombol-tombol keyboard-nya ditempatkan tak terlalu rapat sehingga mudah diakses dengan jari. Tombol panggil dan mengakhiri panggilan ada di di bawah layar, berderet dengan tombol menu, kembali, dan navigasi game.
Layar ponsel ini cukup lega untuk memainkan game. Hanya, jangan mengharapkan gambar yang tajam dan detail seperti pada ponsel-ponsel pintar.
Esia membekali ponsel ini dengan chipset yang cukup bertenaga, yaitu Qualcomm 6020. "Sehingga lebih cepat untuk memproses data dan game," kata Erik Meijer, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom.
Tak hanya game, ponsel ini juga bisa mengakses Internet dengan peramban Bolt yang dikembangkan oleh Bitstream. Peramban ini memungkinkan situs Internet ditampilkan seperti aslinya di layar ponsel tersebut.
Selain itu, tersedia aplikasi langsung ke situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Yahoo! Messenger, dan Esia Messenger. Ada pula tautan Google Search.
Sayang, ponsel ini tak memiliki kamera. Fitur hiburan dan multimedia lainnya adalah musik digital dan radio FM.
DEDDY SINAGA