Jakarta-PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry mengakui antrean panjang masih terjadi di pelabuhan Merak. Sekretaris Perusahaan ASDP Christine Hutabarat menyatakan antrean terjadi akibat cuaca buruk sehingga kapal sulit bersandar di dermaga pelabuhan.
Dia menyebutkan, kondisi cuaca di perairan Selat Sunda hari ini masih buruk dengan kecepatan angin berkisar 25-35 knot dan gelombang laut setinggi 1,5-2,5 meter meter. “Akibatnya, butuh waktu tambahan sekitar 20-30 menit bagi kapal untuk bisa bersandar di dermaga. Di dermaga, kapal seperti berciuman,” kata Christine ketika dihubungi, hari ini.
Untuk mengurai antrean, PT ASDP mengoptimalkan jumlah trip dengan mengoperasikan 22 kapal jenis roll on-roll off (roro) yang rata-rata berukuran 4.000-12.000 GT. “Kemacetan di Merak akibat cuaca sudah berlangsung sekitar 1,5 bulan ini,” katanya.
Karena antrean panjang itu, capaian trip kapal di Pelabuhan Merak dalam sehari hanya mencapai 62 trip. Padahal dengan 22 jumlah kapal yang beroperasi, normalnya bisa mencapai 88 trip.
“Kalau trip tercapai normal, tidak akan ada lagi antrean,” katanya. Hingga siang ini, antrean di Merak mencapai 1 km dari luar pelabuhan. Dia berharap pemerintah segera membangun pemecah ombak (waterbreaker) sebagai antisipasi di kemudian hari.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan, pemerintah sudah berencana membangun pemecah ombak di dermaga 4 dan 5 Pelabuhan Merak yang berada di lintasan utara. “Anggarannya sudah masuk dalam perencanaan tahun ini."
Pemecah ombak yang direncanakan mulai dibangun pada tahun ini, akan terpasang sepanjang 600 meter. Tak hanya itu, kementerian juga akan membangun pemecah arus di Pelabuhan Bakauheni, dan membeli 3 kapal baru jenis roro yang pengoperasiannya nanti diserahkan kepada PT ASDP.
Tapi itu rencana jangka menengah dan panjang. Untuk antisipasi kemacetan jangka pendeknya pemerintah sudah mengirimkan 9 kapal tambahan dari berbagai pelabuhan dan juga milik TNI AL. "Sehingga nantinya tersedia 22-24 kapal yang bisa dioperasikan secara bergantian oleh ASDP."
ROSALINA