Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbagi Kisah di Panggung Kebaya

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Maudy Koesnaedi membuka acara Kamis malam lalu dengan suara lirihnya. Dari lantai dua panggung Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, dia membacakan baris-baris kisah hidup Raden Sirait, lelaki Porsea, Sumatera Utara, yang malam itu merayakan lima tahun kiprahnya dalam merancang kebaya.

Di lantai bawah panggung itu, Ardina Rasti meliuk-liukkan tubuhnya dalam balutan kebaya adibusana merah. Kemudian Smitha Anjani, Shireen Sungkar, Dinda Kanya Dewi, Donita, dan Nuri Maulida muncul perlahan-lahan mengisi lantai bawah panggung yang semakin terang.

Selanjutnya, layar panggung dibuka utuh. Panggung Teater Jakarta ternyata disulap menjadi panggung tiga lantai. Di lantai tiga, Dea Mirella menyanyikan lagu Angel milik Sarah McLachlan diiringi musik kontemporer besutan Vicky Sianipar.

Kejutan belum selesai, Nadine Chandrawinata “terbang” dari sisi kanan panggung dengan jubah ungu panjang dan berhenti di lantai dua panggung tengah. Selebritas di lantai satu naik ke lantai dua. Mereka menari dalam nada-nada indah yang terlantun dari bibir Dea Mirella.

Penonton baru menyadari bahwa inilah sekuens pertama yang diberi judul “Angel”. Tujuh selebritas di lantai dua panggung tengah memerankan bidadari yang turun dari kahyangan dalam balutan kebaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu layaknya pelangi. Mereka turun ke bumi untuk mandi, sehingga kebaya berhias payet dan kristal itu dibuka. Kini, hanya dengan mengenakan bustier yang juga penuh dengan kilau, para bidadari itu menari. Menari. Dan terus menari, hingga alunan suara Dea dan musik kontemporer itu berhenti.

Panggung gelap. Namun drama belum usai. Kegelapan itu hanya satu dari 15 pergantian sekuens dalam pergelaran mode teatrikal ini. Raden Sirait tak setengah-setengah dalam merayakan lima tahun berkarya bersama kebaya. Kebaya adibusana, ekstravaganza, dengan sentuhan total mulai dari kerut, payet, kristal, bulu, hingga jumbai memang jadi ciri khasnya dalam lini busana utama berlabel “Kebaya For The World” itu.

Kebaya yang ia rancang pun jauh dari konsep kebaya tradisional yang dipakai perempuan Jawa masa lalu. Untungnya, dia cukup pintar untuk menampilkan 155 kebaya ekstravaganza itu dalam satu pertunjukan teatrikal. Musik, tarian, nyanyian, dan koreografi dalam pergelaran ini menyeimbangkan sentuhan total Raden dalam kebaya adibusana rancangannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Raden, yang terlibat langsung dalam pertunjukan ini, sepertinya juga mampu melihat bakat-bakat unik teman-temannya. Hampir semua yang disebutnya “teman”, bahkan “soulmate”, terlibat dalam pergelaran ini. Misalnya Asty Ananta, ikon “Kebaya for The World”, menarikan burlesque dan tap dance dalam sekuens ketiga pertunjukan ini. Kebaya putih dipasangkan dengan hot pant hitam, tongkat, dan topi. Asty dan penari lainnya juga berhasil mengajak penonton yang hadir turut bergoyang,

Selain itu, masih ada 18 teman wanita Raden dari berbagai profesi yang menjadi model dalam pergelaran ini. Mereka bukan model, aktris, atau selebritas. Sebagian besar justru ibu rumah tangga, ada pula CEO, manajer mal, dan jurnalis. Tinggi mereka rata-rata. Ada yang terlalu kurus atau sebaliknya. Namun semuanya tampil memukau dalam kebaya Raden.

“Saya ingin teman-teman yang menjadi bagian dalam perjalanan hidup saya turut naik ke panggung,” kata Raden kepada Tempo saat wawancara untuk Profil dua bulan sebelumnya.

Sebetulnya 15 sekuens dalam 2,5 jam pergelaran memang terlalu panjang. Apalagi pertunjukan ini dimulai tidak tepat waktu, sehingga berakhir tengah malam. Walhasil, sampai sekuens keempat, penonton masih berfokus dalam pertunjukan ini. Terutama saat Ayu Laksmi menyenandungkan Maha Asa yang syairnya menggunakan bahasa Kawi. Nuansa magis begitu kental saat sekuens keempat dibuka.

Tak lupa akan asal-usulnya, satu sekuens didedikasikan kepada tanah kelahiran dan sukunya, Batak. Raden sendiri terlahir dari satu keluarga kurang mampu--ayahnya seorang penjahit dan ibunya buruh tani buta huruf. Namun hal itu justru membuat Raden berkeinginan kuat meraih sukses.
“Saya tak bisa menggambar. Saya tak bisa membuat sketsa desain, pola, atau jahit," katanya. Namun dia menganggap dirinya merupakan bukti bahwa "Tuhan menganugerahkan talenta dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi manusia untuk juga mencipta, tanpa pamrih”.l AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

1 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

9 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

13 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

18 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

29 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

46 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.