Yoseph adalah salah seorang dari ribuan korban banjir bandang yang melanda 17 Desa di Kabupaten Belu.
Karena rumah mereka banyak yang hanyut terseret banjir, para korban menempati tempat pengungsian di halaman kantor Kecamatan Malaka Tengah. Bahkan karena kehabisan bahan makanan bantuan pemerintah, para pengungsi terpaksa makan pisang untuk bertahan hidup.
Nasib para pengungsi kian mengenaskan ketika Yoseph mengalami musibah tambahan karena hilang terseret banjir.
"Korban sampai saat ini belum ditemukan, dan masih dalam pencarian warga dibantu polisi," kata staf Perkumpulan Masyarakat Penanganan Bencana (PMPB) Roni Seran yang dihubungi di Atambua, Selasa (5/4).
Korban terseret banjir karena nekat menyeberangi Sungai Benanain untuk mengambil pisang di kebun miliknya.
Baca Juga:
Didi, warga Besikama, Belu mengatakan, sebelum terseret banjir, Yoseph sempat mengambil pisang dan jagung di kebun dan berhasil menyeberangi sungai. Pisang dan jagung itu diserahkan kepada anggota keluarganya di lokasi pengungsian untuk dimasak.
Namun, Yoseph nekat kembali lagi ke kebun saat banjir mulai bertambah tinggi. Saat itulah ia terseret banjir. "Ia sempat berteriak minta tolong saat arus sungai menyeretnya," tutur Didi. YOHANES SEO.