TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana membangun dua terminal bus, yakni terminal bus antarkota dalam provinsi (AKDP) di wilayah Kecamatan Teluk Naga dan terminal bus terpadu antarkota antarprovinsi (AKAP) di kawasan Cituis, Kecamatan Pakuhaji.
"Saat ini kami sedang melakukan tahapan FS (feasibility study),” kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Tangerang, Yani Sutisna, Rabu (6/4).
Setelah proses itu, kata dia, kajian akan dilanjutkan ke tahap penentuan lokasi yang tepat
untuk pembangunan terminal. Setelah itu baru masuk ke tahap penganggaran dan pengerjaan.
Yani mengatakan kebutuhan akan terminal di Kabupaten Tangerang sangat mendesak karena saat ini wilayah Kabupaten Tangerang yang memiliki 29 kecamatan itu tidak memiliki satu pun terminal. Satu-satunya terminal bus yang ada di wilayah Kota Bumi, Kecamatan Pasar Kemis, kini sudah tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
“Keberadaan terminal dibutuhkan guna mensentralisir sarana angkutan umum yang ada serta menggarap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi angkutan umum,” ujar Yani.
Dia mengatakan tidak adanya terminal membuat jalur transportasi di Kabupaten Tangerang semrawut karena muncul banyak terminal bayangan. Berdasarkan pantauan Tempo, akibat ketiadaan terminal bus di Kabupaten Tangerang adalah, arus lalu lintas menjadi semrawut akibat maraknya terminal bayangan di dekat pintu keluar-masuk tol Balaraja dan di depan pintu keluar -asuk tol Bitung, serta kawasan Pasar Cikupa dan Pasar Sepatan.
Jalanan menjadi sesak akibat munculnya terminal bayangan itu, terutama saat karyawan pabrik masuk kerja pada pagi hari dan saat karyawan pulang kerja pada sore hari.
JONIANSYAH