Jeffrey mengatakan IPO merupakan salah satu cara meningkatkan modal BPD jika ingin bank daerah ini lebih maju. "Kami ingin seperti bank komersil lainnya," ujarnya.
Menurut Jeffrey bank daerah memiliki potensi yang sama dengan bank umum, perbedaannya hanya pemilik yang selalu berganti mengikuti pergantian kepala daerah lima tahun sekali.
Jeffrey mengatakan keputusan IPO BPD Sulut dalam waktu dekat tidak akan menemui hambatan dari pemerintah daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Utara. "Sinyalnya bagus," katanya.
Saham yang akan dilepas, menurut Jeffrey, sebanyak 30-40 persen. IPO dilakukan setelah BPD berhasil menjual empat obligasi senilai Rp 400 miliar. "Yang terakhir Maret tahun lalu," kaytanya.
Jika IPO berhasil dilakukan BPD Sulut menjadi kedua setelah Bank Jabar Banten sebagai bank daerah yang go public. Laba tahun lalu bank daerah ini, lanjut Jeffrey, mencapai Rp 90 miliar.
Agar mampu meningkatkan laba, menurut Jeffrey, Bank harus meningkatkan kredit produktif ketimbang konsumtif. Menurt Jeffrey rata-rata kredit produktif BPD di bawah 10 persen. "Kami sudah mencapai 20 persen," ujarnya.
AKBAR TRI KURNIAWAN