Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertemuan Dokter dan Manajemen RSUD Kupang Ricuh

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, KUPANG - Pertemuan antara 937 dokter dan para medis Rumah Sakit Umum Daerah Johanis, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan manajemen rumah sakit, Kamis, 7 April 2011, berakhir ricuh.

Pertemuan membahas hak para dokter dan para medis yang belum dibayar pihak rumah sakit selama 10 bulan. Hak para dokter tersebut berupa uang jasa pelayanan pasien pengguna Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan tunjangan kesejahteraan karyawan.

Uang jasa pelayanan pasien Jamkesmas yang belum dibayarkan mencapai Rp 18 miliar. Sedangkan tunjangan kesejahteraan karyawan senilai Rp 3 miliar.

Para dokter dan para medis, seperi perawat dan bidan menuntut agar hak mereka segera dibayarkan. Namun, terjadi perdebatan sengit. Bahkan nyaris terjadi adu jotos. Petugas keamanan rumah sakit segera mengatasi situasi, dan pertemuan berakhir tanpa ada keputusan.

"Kami berikan deadline satu kali 24 jam bagi manajemen untuk membayarkan hak kami," kata dr Kamilus Karangoera, salah seorang dokter di RSUD Johanis Kupang.

Kamilus mengancam akan mengumpulkan tandatangan dari seluruh dokter dan para medis sebagai bukti keseriusan mereka memperjuangkan haknya. "Pelayanan telah kami berikan, tapi hak kami tidak dibayarkan," ucapnya.

Seluruh dokter dan tenaga para medis akan melakukan mogok kerja mulai Jum’at, 8 April 2011.

Karena seluruh dakter dan tenaga para medis mengikuti pertemuan, pelayanan di rumah sakit itu sejak pagi hingga siang hari macet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratusan orang yang ingin berobat, yang telah mengantri sejak pagi di harus rela menunggu berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan.

"Saya sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit ini. Saya sudah tunggu sejak pagi, tapi belum juga dilayani," tutur Ibu Merlin, salah seorang yang mengantri untuk berobat.

Sementara itu, Direktur RSUD Johanis Kupang dr Alfons Anapaku mengatakan, tertundanya pembayaran hak dokter dan para medis akibat terlambatnya verifikasi data yang dilakukan oleh pihak manajemen keuangan rumah sakit. "Kami masih melakukan verifikasi data sebelum membayar dana itu," paparnya.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya meminta para dokter dan seluruh tenaga medis mengurungkan ancamannya. ”Saya minta pengertian mereka untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Gubernur Lebu Raya kepada wartawan.

Gubernur mengakui masih banyak kekurangan dan kesulitan yang dihadapi pemerintah untuk membenahi pelayanan dan biaya bagi dokter dan tenaga para medis di rumah sakit tersebut. Secara bertahap pemerintah berupaya memenuhinya.

"Di satu sisi kami pahami kesulitan yang dialami dokter dan para medis. Di sisi lain kai minta agar pelayanan kepada masyarakat tetap dilaksanakan," ucap Lebu Raya. YOHANES SEO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.


RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

Foto bayi kembar Jayred dan Jayden korban dugaan mal praktek RS OMNI di tangan ibunya Juliana Dharmadi. TEMPO/Dwianto Wibowo
RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.


BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

RSUD Pasar Minggu, Jakarta, 4 November 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .


Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.


RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.


Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.


BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

REUTERS
BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.


Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Ilustrasi bayi dalam inkubator. shutterstock.com
Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.


Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.


Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.