TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta melarang pihak sekolah mendistribusikan naskah ujian nasional dengan sepeda motor untuk menjaga kesahihan ujian nasional yang digelar 10 hari lagi.
Dinas Pendidikan mengharuskan naskah ujian dibawa dengan kendaraan roda empat. "Kalau tidak punya, harus pakai taksi," ujar Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat, Bambang Pramestiadi, Jumat (8/4).
Bambang mengatakan sudah banyak cerita pendistribusian naskah soal dengan sepeda motor rentan terhadap kebocoran soal. Sebab, si pembawa naskah cuma memakai tali yang diikaitkan di jok motor. "Ada pengalaman seperti itu. Makanya kami berjaga-jaga agar tidak bobol lagi," ujarnya.
Dia menyatakan naskah ujian sudah harus sampai di tiap sekolah pada pukul 05.00 WIB. Ujian dimulai pada pukul 08.00. Begitu selesai pada pukul 10.00, naskah itu sudah harus diangkut lagi ke sanggar rayon di SMA 77 dan SMA 35. Dari sanggar, pada pukul 15.00, semua naskah sudah harus sampai di Universitas Negeri Jakarta untuk diproses penilaiannya.
Kunci jawaban, menurut Bambang, tidak dipegang pihak rayon maupun Dinas, melainkan oleh Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). Saat proses penilaian pun, kata dia, pihak UNJ tidak bisa tahu kunci jawabannya karena yang muncul cuma kode ketika proses penilaian dilakukan dengan komputer.
HERU TRIYONO