Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jitu Menghadapi Stres Kerja  

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Setengah kepala Albert Situmorang tiba-tiba nyeri luar biasa. Padahal partner di sebuah firma hukum ini sama sekali tak punya penyakit migrain. Ia benar-benar merasa tersiksa, apalagi datang saat dia tengah berjuang keras menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk dengan tenggat mepet.

"Kepala puyeng separuh, sakit banget. Kalau sudah begitu, mood kerja bisa hilang," kata Albert, Selasa lalu.

Pria 30 tahun ini mengatakan, rasa sakit itu bisa datang dengan bermacam sebab. Bisa karena beban kerja yang berlebih, deadline yang sempit, maupun pekerjaan yang datangnya mendadak. Padahal kerja dadakan itu bukan sesuatu yang bisa dikerjakan secara instan, tapi harus berfokus, cermat, dan teliti.

Kondisi seperti itu membuat produktivitasnya sedikit berkurang. Dia mencontohkan adanya pekerjaan yang tertunda setengah tahun lamanya, padahal mood menuntaskan pekerjaan itu sudah hilang. Kalau sudah begitu, pikiran praktisnya muncul. "Bagaimanapun hasilnya, yang penting selesai aja deh," ujar Albert, yang telah lima tahun berkarier di perusahaannya itu.

Agak berbeda dengan Albert, stres yang dialami Ferdinan, karyawan sebuah perusahaan grup media, justru dianggapnya sebagai penyemangat. Lajang 25 tahun ini mengaku semakin terpicu adrenalinnya kalau atasan sudah mengejar-ngejar penugasan yang diberikan. "Bisa menyelesaikan tugas sesuai yang diminta kantor, itu bagian dari tanggung jawab saya pada perusahaan dan jadi kepuasan pribadi," ujarnya.

Meski mengalami stres, karyawan yang telah tiga tahun berkarier ini mengaku masih bisa mengatasinya. Ia biasa "curhat" dengan sahabat-sahabatnya. "Ngobrol-ngobrol sambil minum kopi selepas kerja biasanya bisa menghilangkan stres," katanya.

Konsultan manajemen dan psikologi, Haryo Utomo Suryosumarto, mengatakan apa yang dialami Ferdinan kerap terjadi pada sebagian orang. Mereka bisa bekerja lebih optimal saat berada dalam tekanan kerja tinggi. Bahkan orang seperti Ferdinan biasanya gemar menunda-nunda pekerjaan. Bila diberi tugas selama sepekan, mereka akan berleha-leha di awalnya. Begitu deadline mendekat, mereka baru memulai pekerjaan.

"Orang dengan tipikal ini justru semakin bisa mengerjakan tugas terbaiknya dengan waktu yang terbatas," kata Haryo.

Adapun stres yang menimpa Albert, kata dia, sebenarnya juga lumrah terjadi di dunia kerja. Stres yang dialaminya itu terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara ekspektasi dan kondisi riil. Ketidaksesuaian itu terlihat dari tekanan kerja berlebih yang dialaminya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski stres sebagai sesuatu yang wajar, dia meminta pengaruh psikis yang berdampak pada fisik untuk diwaspadai. Dalam psikologi, gangguan itu disebut sebagai psikosomatis. "Itu adalah mekanisme yang muncul dalam diri kita, yang menunjukkan bahwa kita dalam kondisi stres atau tertekan," ujar Haryo. Akibat psikosomatis itu, munculnya gangguan kesehatan dengan beragam rupa, bisa migrain, sakit perut, serta sesak napas.

Haryo, yang juga Managing Director PT Headhunter Indonesia, mengatakan stres yang berdampak terhadap menurunnya produktivitas pada kasus Albert sebaiknya jangan terus dibiarkan. Solusi tepat harus benar-benar dicari agar situasi itu tak sering terulang atau berkepanjangan. Untuk karyawan level staf, solusinya adalah membicarakan dengan atasannya untuk mengurangi beban kerja berlebih (overload).

Jika setelah beban kerja dikurangi, tapi stres masih menghinggapi, ujar Haryo, berarti akar masalahnya bukan pada beban kerja. Dalam beberapa kasus, akar masalah dari munculnya psikosomatis ini adalah karena pekerjaan yang tak sesuai dengan minat. "Kalau sudah begitu, pindah kerja di bidang yang diminati bisa menjadi solusi," ujarnya. Jika sudah bekerja di bidang yang diminati, adanya beban kerja yang berlebih pun bisa dinikmati.

Namun, karena Albert sudah berada di posisi sebagai partner di sebuah firma hukum, Haryo menyarankan agar dia mengambil cuti panjang, misalnya satu bulan. Dalam masa cuti itu, segala permasalahan kantor dan pekerjaan secara total dihindari. Ini bertujuan menyegarkan kembali saat kembali ke pekerjaan.

Selanjutnya, Albert pun harus realistis dengan pekerjaannya. "Jangan jadi orang yang perfeksionis," katanya. Jika pekerjaan itu bisa didelegasikan ke bawahannya, sebaiknya dilakukan agar beban kerja sedikit berkurang. "Dia bisa mengambil peran melakukan supervisi," ucapnya.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

7 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

9 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?


7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

10 hari lalu

Ilustrasi wanita dan rekan kerja. Freepik.com
7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

21 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
Cara Menghitung THR Karyawan PKWTT dan PKWT 2024

Begini cara menghitung tunjangan hari raya (THR) untuk karyawan PKWTT dan PKWT.


Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

28 hari lalu

Desain Istana Wapres di IKN karya Shau. (Dok.Shauarchitects)
Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

28 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Ini Sanksi Perusahaan yang Tak Membayar THR Karyawan

31 hari lalu

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah (tengah) dalam jumpa pers tentang Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2024 bagi Pekerja/ Buruh di Perusahaan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Menaker menyebut pembayaran THR Keagamaan wajib dilakukan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ini Sanksi Perusahaan yang Tak Membayar THR Karyawan

Perusahaan wajib membayar tunjangan hari raya (THR) karyawan. Jika tidak membayar akan dikenai sanksi.


Terpopuler Bisnis: Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Lepas dan Kontrak, Daftar Barang Impor Bawaan Penumpang yang Dibatasi Pemerintah

33 hari lalu

Ilustrasi uang THR. ANTARA
Terpopuler Bisnis: Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Lepas dan Kontrak, Daftar Barang Impor Bawaan Penumpang yang Dibatasi Pemerintah

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Minggu, 17 Februari 2024 antara lain tentang cara menghitung THR lebaran karyawan.