TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertanian memproyeksikan tahun ini produksi kopi dalam negeri akan turun sekitar 20 sampai 25 persen. Penurunan ini akibat anomali cuaca yang cenderung banyak hujan sehingga menyulitkan pembuahan tanaman kopi.
"Memang kami prediksi turun, tapi kan namanya prediksi masih bisa saja berubah. Mudah-mudahan bisa kami naikan lagi produksinya," kata Azwar AB, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Kementerian Pertanian, di Jakarta, Senin (11/4).
Tahun 2010 lalu produksi kopi dalam negeri mencapai 709 ribu ton. Tahun ini diproyeksikan produksi turun menjadi 567.200 ton. Penurunan tersebut tentu akan mempengaruhi jumlah ekspor kopi nasional.
Dia menambahkan, penurunan produksi kopi lebih banyak dikontribusikan oleh perkebunan rakyat dengan pengelolaan yang kurang memadai. Penyebabnya, rata-rata usia tanaman kopi perkebunan rakyat sudah memasuki usia 15 tahun, sehingga produktivitas tanaman jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 734 kilogram per hektare.
Upaya penanaman kembali (replanting), lanjutnya, juga sulit dilakukan karena tingginya biaya replanting yang mencapai Rp 7-30 juta per hektare dan masa tanam hingga panen selama tiga tahun.
ROSALINA