Langkah antisipatif ini, menurut Rembet, dilakukan untuk mencegah masuknya ayam yang terkontaminasi flu burung ke Manado dan sekitarnya. Hal itu dilakukan mengingat Dinas Kesehatan Gorontalo telah menyebutkan jika penyebaran virus flu burung ini sudah merembet hampir di seluruh wilayah di Gorontalo.
”Para pelaku usaha jangan terjebak dengan harga jual ayam yang lebih murah. Apalagi jika itu berasal dari Gorontalo. Bisa saja itu ayam positif flu burung,” ujar Rembet.
Berdasarkan data di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, setiap bulannya diperkirakan ada sekitar 2000 hingga 4000 ayam dari Gorontalo yang dipasok ke wilayah itu. “Selama ini Ayam yang dipasok dari Gorontalo, sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan sejumlah rumah makan lalapan dengan menu daging ayam kampung,” ujar Rembet.
ISA ANSHAR JUSUF