TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera ternyata cuma diberi waktu dua hari untuk memutuskan akan masuk koalisi atau tidak. Menurut Sekretaris Sekretarit Gabungan Koalisi Partai Pendukung Pemerintahan, Syarifuddin Hasan, draft sudah dikirimkan ke PKS beberapa hari lalu. "Tinggal PKS yang belum. Dalam satu-dua hari ini mudah-mudahan," kata Syarifuddin di Kantor Presiden, Selasa 12 April 2011.
Hingga saat ini, PKS masih belum memberikan jawaban atas draft kontrak koalisi yang terbaru. Menurut Ketua PKS Fachri Hamzah, partainya masih menganggap kontrak koalisi yang berlaku masih bagus. Namun jika muncul kontrak baru, PKS siap membuka diri asal diajak berembuk.
Masalahnya, Fachri mengaku partainya belum menerima rancangan kontrak baru. "Kami belum teken karena belum punya drafnya,” kata Fahri Senin, 11 April.
Memang hanya PKS yang tak diajak membahas kontrak baru. Elite PKS juga belum dipanggil oleh Presiden untuk membicarakan komitmen PKS dalam koalisi. PKS dan Partai Golkar dianggap membangkang karena mendorong usul hak angket mafia perpajakan, yang akhirnya kandas di DPR
Syarifuddin mengatakan Partai Demokrat berharap semua mitra koalisi saat ini bisa masuk dan berkomitmen menjalankan aturan baru ini. "Demokrat kan maunya semua kita berkoalisi, tapi maunya koalisi yang betul-betul komitmen, itu saja," katanya.
Partai Demokrat, kata dia, tidak akan memberikan syarat khusus kepada PKS. "Syarat khusus tidak ada, tapi yang penting kalau sepanjang komitmen kontrak baru itu disetujui materinya, ya udah, selesai," ujarnya.
EKO ARI WIBOWO