Ekspor terbesar adalah konsentrat hasil tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 99,95 persen yang nilainya US $ 129,759 juta atau Rp1,154 triliun. Ekspor terbesar tujuan Jerman US $ 68,006 juta atau 52,38 persen dan Jepang senilai US $ 61,759 juta atau 47,57 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat Soegarenda, komoditi ekspor konsentrat tambang tersebut menjadi utama. ‘’Sejak semula adanya tambang PT NNT, memang menjadi komoditi ekspor terbesar,’’ ujarnya. Tambang Batu Hijau PT NNT di Kabupaten Sumbawa Barat mulai beroperasi Maret 2000.
Bulan Januari 2011, ekspor konsentrat mencapai US $ 69,215 juta dikirim ke Korea US $ 55,585 juta dan ke Jepang US $ 13,634 juta.
Sebaliknya nilai impor barang yang sebagian besar digunakan untuk keperluan operasional tambang berupa mesin dan pesawat mekanik sebesar US $ 30,600 juta atau Rp272,34 miliar atau berkurang 14,16 persen dari nilai sebelumnya US $ 35,649 juta atau Rp317,276 miliar. Barang tersebut berasal dari 11 negara, terbesar adalah dari Amerika Serikat, Spanyol, Australia, Cina dan Singapura.
Komoditi ekspor NTB lainnya adalah bahan nabati untuk anyaman US $ 33.900, ikan dan udang US $ 20.825, getah ashitaba (gaharu) US $ 5.751 dan perangkat musik US $ 3.370.
SUPRIYANTHO KHAFID