TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia berharap pelaku usaha menjadikan target inflasi BI sebagai jangkar keuangan perusahaannya. Kepala Biro Kebijakan Moneter BI, Sugeng, berharap agar pelaku usaha meninggalkan kebiasaan mematok asumsi inflasi tahunan sebesar 10 persen.
“Kita berharap target inflasi BI menjadi jangkar untuk pelaku usaha,” kata Sugeng di gedung BI pada Rabu 13 April 2011 sore tadi.
Bank sentral menargetkan inflasi pada 2011 berkisar di angka 4-6 persen. Sedangkan tahun 2012 berada di angka 3,5-5,5 persen. Sugeng mengatakan kebiasaan pelaku usaha mematok asumsi inflasi sebesar 10 persen justru beresiko buruk. “Malah memicu inflasi itu sendiri,” katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mengatakan inflasi Maret mengalami deflasi sebesar 0,32 persen. Inflasi inti naik 4,45 persen dari Februari lalu sebesar 4,36 persen.
BI tahun ini menargetkan inflasti berada di kisaran 4-6 persen, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6-6,5 persen. BI mengejar target tersebut antara lain dengan cara mendorong pemerintah menggenjot sisi suplai nasional.
Selain itu BI juga berupaya mencegah masuknya investasi jangka pendek memengaruhi moneter Indonesia. Salah satu caranya dengan memperpanjang kewajiban investor memegang Sertifikat Bank Indonesia. Dari semula satu bulan menjadi enam bulan. Kebijakan ini akan diberlakukan Mei mendatang.
ANANDA BADUDU