Benda bersejarah itu ditemukan seorang buruh bangunan Kusnan, kemarin.
“Benda-benda itu saya temukan di bawah bebatuan saat mencangkul lahan untuk membuat jalan di tanah milik keluarga Pak Wahid,” ujar Kusnan, Kamis (14/4).
Benda-benda itu di antaranya cemeti kecil sebanyak lima buah, keris kecil empat buah, patung kecil 12 buah, dua koin besar bertuliskan huruf Palawa, patung kerbau, sekarung uang kuno, dan beberapa perlengkapan rumah tangga. Dari ciri fisiknya, benda-benda ini diperkirakan terbuat dari tembaga, perunggu, dan kuningan.
Awalnya, Kusnan hanya menemukan beberapa benda. Setelah digali, kembali ditemukan benda-benda lainnya dalam jumlah banyak termasuk sekarung uang kuno. Benda-benda itu kini masih disimpan di rumah Wahid.
Wahid menuturkan, dia tak akan menjual benda antik dan langka itu. Sebelumnya, keluarganya juga pernah menemukan sejenis nampan dari keramik di sekitar tempat tinggalnya. “Nampan yang masih utuh tersebut berwarna hijau muda dan bergambar dua ikan,” ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pacitan Johan Perwiranto, meyakini benda-benda kuno bersejarah itu peninggalan masyarakat zaman Kerajaan Majapahit. “Kalau dilihat ornamen dan bentuknya, itu kuat sekali peninggalan Majapahit meski mungkin sudah masa kejayaan terakhir Majapahit,” kata pria yang juga budayawan setempat ini.
Bukti ornamen yang menguatkan adalah ornamen bunga Teratai dan bunga Wijaya Kusuma yang biasa digunakan sebagai simbol semasa Kerajaan Majapahit.
Selain dari ornamen dan bentuknya, dugaan benda-benda itu bersejarah adalah mengacu pada lokasi penemuannya. Desa Jatimalang berdekatan dengan Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, yang merupakan kawasan situs bersejarah. “Di Desa Tremas pernah ditemukan beberapa benda bersejarah yang penting di antaranya Batu Kenong dan Lingga Yoni,” kata Johan.
Benda-benda tersebut diyakini peninggalan masyarakat zaman Kerajaan Majapahit yang mayoritas masih beragama Hindu. Benda-benda tersebut diduga sebagai perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan peribadatan.
Untuk memastikan aspek sejarah benda-benda yang ditemukan di Desa Jatimalang itu, Dinas Kebudayaan akan melaporkan dan mendatangkan tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto.
Selain di Kecamatan Arjosari, benda-benda semacam itu juga pernah ditemukan di Watukuro, Desa Watupatok, Kecamatan Bandar dan Pacitan wilayah barat termasuk barang yang diduga perlengkapan prajurit Majapahit.
ISHOMUDDIN