TEMPO Interaktif, Samarinda -Kapal yang membawa rombongan Komisi V DPR RI ke Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, menabrak gusung atau gundukan pasir di tengah laut.
Kapal patroli negara V 036 milik Administratur Pelabuhan Nunukan, itu pun sempat kandas selama 10 menit. "Kejadiannya sekitar jam 10.00 WITA," kata Jonet, Kepala Sub Bagian Protokol Pemerintah Kabupaten Nunukan yang turut dalam rombongan, Kamis (14/4).
Ia mengungkapkan saat kapal menabrak gusung, sebenarnya telah dekat tujuan yaitu di Pelabuhan Sungai Nyamuk di Sebatik. Tapi, karena air surut, sehingga permukaan laut menjadi dangkal. "Gusung itu tak terdeteksi radar," ujarnya.
Di atas kapal terdapat sekitar 40 orang rombongan termasuk anggota DPR RI. Kapal berangkat jam 07.00 WITA dari Pelabuhan Lintas Batas Laut di Nunukan.
Menurut dia, kapal meluncur dengan kecepatan rendah karena hampir sampai tujuan. "Tiba-tiba kapal berhenti menabrak gusung," ujarnya. Akibat berhenti mendadak itu sejumlah penumpang terjatuh dan panik. Tapi, tak satu pun penumpang jatuh ke laut. Sekitar 10 menit kemudian, kapal melanjutkan perjalanan ke Sebatik.
Rombongan Komisi V DPR menuju Sebatik untuk meninjau proyek pembangunan Pelabuhan Sungai Nyamuk di Sebatik. Setelah meninjau lokasi, rombongan kembali ke Nunukan dengan jalur darat. Rombongan menumpang mobil menyisir pantai ke arah selatan Sebatik Indonesia.
Pulau Sebatik merupakan pulau yang dihuni dua warga negara, Sebatik Indonesia dan Sebatik Malaysia. Di pulau ini melintang garis perbatasan negara.
Sementara itu tokoh masyarakat nelayan di Pulau Sebatik, Masjidil menyatakan di perairan Sebatik di Tanjung Aru memang banyak terdapat gusung hingga ke kawasan ambang batas laut (ambalat). Gusung di sana, menurut dia, memanjang jika air mulai surut. "Memang harus orang yang tahu jalan kalau lewat situ, karena gusungnya memanjang," ujarnya.
FIRMAN HIDAYAT