TEMPO Interaktif, Jakarta - Dipercepatnya Muktamar VII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Juli mendatang berarti mempercepat juga pemilihan ketua umum partai. Suryadharma Ali, Ketua Umum PPP saat ini, sepertinya akan kembali dijagokan untuk memimpin partai berlambang ka'bah itu.
"Kalau melihat suasana kebatinan teman-teman di wilayah, Pak Surya masih menjadi yang terkuat untuk dipilih kembali," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP Muchammad Romahurmuziy usai acara Mukernas III PPP di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (16/4).
Selain Suryadharma Ali, juga beredar sejumlah nama yang diperkirakan akan meramaikan bursa calon ketua umum, di antaranya Ketua DPP PPP Ahmad Muqqowam dan anggota DPR dari PPP Ahmad Yani.
Keunggulan Suryadharma, kata pria yang akrab disapa Romi ini, sosoknya sudah matang menjalani kompleksitas perpolitikan di tanah air. Sebelum menjabat menteri agama saat ini, dia juga pernah menjadi menteri koperasi.
Posisinya sebagai menteri agama, kata dia, mau tak mau juga menjadi keunggulan tersendiri bagi Surya. Beberapa program pemerintah yang diusungnya tentu bersinergi dengan program partai. Secara langsung atau tidak langsung hasilnya pasti akan dibaca konstituen PPP di lapangan.
"Yang paling sederhana adalah di dalam tupoksi Kementerian Agama ada tugas pemberdayaan pendidikan Islam melalui pesantren, majelis taklim, yang itu ada konstituen PPP. Itu yang dilihat orang dengan adanya Pak Surya di sana komunikasi untuk program-program itu lebih terbuka. Itu yang dilihat yang kemudian menjadi keuntungan partai dan kader," ujarnya.
Kader muda PPP adakah yang berani maju? "Yang diperlukan kan bukan sekadar keberanian, tapi proses. Sekarang ini menjadi ketua umum parpol tidak mudah. Ketua umum partai politik harus bisa memobilisasi bukan hanya kekuatan politik yang memberi dukungan tapi juga memobilisasi sumber-sumber pendanaan dan itu tidak mudah, karena sekarang ini pendapat sudah bergantung pada pendapatan," kata dia.
MUNAWWAROH