Jenazahnya akan diberangkatkan dari rumah duka Sabtu (16/4), pukul 09.00 WIB untuk dimakamkan di Tarogong, Kabupaten Garut, tanah kelahirannya.
Menurut seniman tari Mas Nanu Munajar, almarhum sejak kemarin pagi sudah susah makan. Enoch hanya bisa tidur. "Kondisinya makin menurun saat malam," ujarnya, Sabtu (16/4).
Enoch didiagnosis menderita kanker prostat dan mengidap diabetes. Sejak 9 Desember 2010 hingga Januari 2011, ia menjalani perawatan di rumah sakit untuk dioperasi. Namun hingga akhir hayatnya, operasi urung dilakukan karena kondisi Enoch tak kunjung membaik.
Pria bernama lengkap Raden Enoch Kartadibrata itu lahir di Garut, 19 November 1927. Ia belajar tari Sunda sejak 1943 ke beberapa guru tari wayang, keurseus, dan topeng. Di sela kesibukannya mengajar, beberapa karya tarian yang dihasilkan antara lain Badaya, Topeng Tumenggung, Doger Kontrak, dan Cenderawasih.
Cenderawasih memadukan tari tradisional Sunda dan tarian barat dengan sumber inspirasi tarian balet The Dying Swan serta Swan Lake. Tari yang diciptakan 1957 itu, ujar Mas Nanu Munajar, bernuansa politis. "Itu bentuk dukungannya agar Irian Barat tetap menjadi bagian Indonesia," ujar murid Enoch itu.
Lulusan Institute of Ethnomusicology University of California 1971 itu ikut merintis pendirian Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) di Bandung pada 1975. Enoch meninggalkan seorang putra, Asep Nugraha.
ANWAR SISWADI