TEMPO Interaktif, Makassar -Tim penilai dari Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan Kota Makassar masih sulit mendapatkan Piala Adipura tahun ini. Alasannya, dalam pemantauan pertama yang dilakukan tim dari Kementrian pada Maret lalu, kondisi sejumlah titik lokasi pemantauan dinilai buruk.
"Tapi masih ada peluang bagi Makassar untuk peroleh Adipura pada pemantauan kedua,"kata Sudirman, Asisten Deputi Pengolahan Sampah Kementrian Lingkungan Hidup saat ekspose hasil pemantauan di ruang pola kantor Walikota Makassar, Kamis (21/4/2011).
Ekspose tersebut dihadiri Walikota Ilham Arief Sirajuddin, asisten bidang ekonomi, pembangunan dan sosial, Burhanuddin, sejumlah kepala dinas, seluruh camat dan lurah se-Kota Makassar.
Menurut Sudirman, pemantauan pertama hanya meliputi penilaian fisik kebersihan dan kenyamanan lingkungan kota. Sedangkan pemantauan kedua meliputi penilaian nonfisik
Dalam pemantauan tahap pertama, tim dari kementrian menilai kota Makassar untuk sementara menduduki peringkat ketujuh dari 14 kota metropolitan dengan perolehan nilai 70,8.
Kementrian menetapkan nilai baik untuk penilaian Adipura yaitu di angka 70-80. Untuk meraih piala, kota harus memiliki angka di atas 75. "Makassar masih rawan, kalau mau dapat piala harus bernilai minimal 75," kata Sudirman.
Anggota tim penilai Adipura, Melda Mardalina, mengatakan pada pemantauan pertama Maret lalu, tim menetapkan 17 titik lokasi pemantauan mulai lingkungan kelurahan, sekolah, rumah sakit dan puskesmas, terminal, pelabuhan, sungai dan bantaran kali.
Dari beberapa lingkungan tersebut, hanya puskesmas yang memperoleh nilai sempurna. Tim menetapkan secara acak Puskesmas Ujung Pandang baru sebagai salah satu titik lokasi pemantauan untuk dinilai. Di puskesmas tersebut, seluruh aspek penilaian meliputi pengelolaan sampah sampai penghijauan dinilai baik.
Sedangkan titik lokasi lainnya seperti drainase di Jalan Perintis Kemerdekaan ditemukan sampah menumpuk di dalam saluran sehingga menghambat aliran air. Pengelolaan taman kota seperti Taman Maccini Masjid Raya dinilai masih buruk. Pasar juga dinilai buruk karena masih ditemukan sampah berserakan. Adapun kontainer tempat sampah yang disebar di sejumlah kelurahan dinilai tidak layak, karena sampah masih ditemukan berserakan.
Dia mengatakan tim pemantau akan berkunjung kembali ke Makassar untuk melakukan pemantauan kedua pada Mei nanti. Namun, tanggal kedatangannya dirahasiakan. "Mudah-mudahan pemantauan kedua nanti, Makassar bisa lebih bersih,"ujar Sudirman.
Makassar telah lama tak memperoleh Piala Adipura, setelah menang pada 1994 dan 1995. Saat ekspose tersebut, Walikota Ilham Arief Sirajuddin memerintahkan seluruh camat dan Lurah serta Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait terus memantau kondisi seluruh wilayah.
Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Naisyah Tun Asikin, berjanji menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan di setiap Puskesmas. "Kami akan pertahankan kebersihan dan kenyaman itu," kata dia.
Kepala Dinas Kebersihan dan Keindahan Makassar, Muhammad Kasim, berjanji akan membenahi kontainer sampah yang dinilai tidak layak. "Semua itu akan kami benahi,"kata dia.
INDRA OY