Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Bongkok Bermigrasi dengan Bantuan Bintang

image-gnews
Paus Bongkok
Paus Bongkok
Iklan
TEMPO Interaktif, Canterbury - Penelitian melelahkan selama 8 tahun mengungkap paus bongkok bermigrasi dengan berbagai bantuan alam. Paus menggunakan matahari, medan magnet bumi, bahkan posisi bintang untuk menuntun perjalanan sejauh hampir separuh keliling bumi.

Paus bongkok mencari makanan di Samudera Antartika selama musim panas. Pada musim dingin, paus bermigrasi ke khatulistiwa untuk mencari plankton dan ikan kecil di Samudera Atlantik yang hangat.

Peneliti mencoba mengikuti pola migrasi sejauh 16 ribu kilometer ini dengan memasang perangkat transponder pada tubuh paus. Setiap perangkat bisa bertahan selama empat pekan hingga tujuh bulan sembari mengirimkan posisi paus dari waktu ke waktu dengan akurat.

Data posisi menunjukkan pola yang menarik. Meski diganggu arus permukaan laut dan badai kencang, paus bongkok selalu mengikuti jalur migrasi tertentu dan tak pernah melenceng lebih dari 5 derajat. Bahkan untuk beberapa paus, penyimpangan tak lebih dari 1 derajat.

"Wow, ini merupakan jalur migrasi yang sangat lurus," ujar ahli biologi kelautan dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), Alex Zerbini, Selasa (19 /4). Bagaimana paus bisa melakukannya?

Penelitian sebelumnya terhadap pola migrasi burung menunjukkan jalur lurus disebabkan bantuan medan magnet bumi dan letak matahari. Namun, paus biru tak mungkin hanya menerapkan kedua metode tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Medan magnetik bumi terlalu beragam, sehingga gagal menjelaskan lintasan lurus yang ditempuh Paus bongkok. Sementara bantuan navigasi menggunakan letak matahari membutuhkan titik acuan lain selain matahari yang tak terdapat di tengah lautan. "Di tengah laut, paus hanya melihat horizon biru yang tak berhingga," ujar Travis Horton, ilmuwan lingkungan Universitas Canterbury.

Horton lalu mencurigai teknik navigasi lain yang digunakan paus bongkok. "Mereka menggunakan bulan dan bintang sebagai tuntunan," kata dia. Di malam hari, paus bongkok menyelam sambil menatap langit. Cahaya bintang terang menembus permukaan laut dan dijadikan sebagai titik acuan selama perjalanan.

Teknik navigasi lain yang mungkin dipakai Paus bongkok adalah menggunakan nyanyian. Gelombang suara yang dihasilkan nyanyian Paus terbukti mampu merambat hingga jarak ribuan kilometer di kedalaman lautan, sehingga bisa dipakai untuk mengkomunikasikan pergerakan paus.

WIRED SCIENCE | ANTON WILLIAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia