TEMPO Interaktif,  Detroit- General Motors hampir pasti meraih gelar sebagai produsen mobil terbesar dunia tahun ini, merebutnya kembali dari Toyota, yang terhambat produksinya sejak gempa Jepang dan masih tidak bisa lepas dari masalah penarikan produknya.

GM sangat yakin bisa menempati posisi pertama karena reputasi Toyota terguncang akibat penarikan 14 juta kendaraannya di seluruh dunia. Dengan hal ini pembeli akan mencari produsen lain yang lebih baik.

Hal kedua adalah karena gempa Jepang. Gempa itu menghambat produksi mobil Toyota selama November-Desember. Itu berarti pembeli tidak bisa mendapatkan jenis mobil yang mereka inginkan dan beralih ke merek lain.

Tahun lalu, Toyota menjual 8.420.000 mobil dan truk, sedangkan GM menjual 8.390.000 dari jenis kendaraan yang sama.

Toyota juga punya masalah publisitas yang buruk setelah banyak mobilnya ditarik karena mengalami masalah. Dan disisi lain, Toyota belum dapat meningkatkan jumlah produksinya.

Cina juga menjadi penghambat karena telah memproduksi kendaraan yang murah dan efisien.

Merle Gothard, General Manager Toyota North Park di San Antonio mengatakan tidak khawatir akan rencana GM mengambil alih posisi pertama dari Toyota karena GM masih berkutat pada image kebangkrutan yang dihadapinya.

"Ini penting untuk catatan marketing," katanya. "Namun Toyota punya hal lain yang lebih penting dilakukan." Dia mencatat bahwa Toyota masih menghasilkan keuntungan dan tidak akan meminta stimulus dana dari pemerintah.

Associated Press | Rosalina