TEMPO Interaktif, Balikpapan – Cipaganti Group melakukan penambahan stok peralatan beratnya menjadi 1 ribu unit dari sebelumnya hanya 500 unit. Penambahan peralatan berat menyusul masuknya Cipaganti dalam bisnis pertambangan batu bara di konsesi Kalimantan Timur.
“Kami menambah 500 unit peralatan berat berbagai jenis, tipe dan merk,” kata CEO Cipaganti Group, Adianto Setiabudi, Rabu (27/4).
Cipaganti Group menjajal bisnis pertambangan batu bara dengan pembukaan lokasi pit eksploitasi di area Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Cipaganti secara resmi mulai mengirimkan 45 ribu metrix ton batu bara dari konsesi izin usaha pertambangan Penajam Paser Utara.
Pit pertambangan batu bara Penajam Paser Utara sudah berproduksi sebesar 40 metrix ton / bulannya. Dia memperkirakan potensi tambang Penajam Paser Utara sebesar 3 juta metrix dengan kandungan kalori sebesar 5.600 hingga 5.800.
Cipaganti menjalin kerjasama dengan sejumlah pemegang izin usaha pertambangan Kalimantan Timur. PT Cipaganti Inti Resources nantinya mengakuisisi Koperasi Paser Bolum Taka, PT Inti Jaya Prima Coal, PT Borneo Resources Persada, PT Citra Inti Jaya, PT Cipaganti Energy Resources, PT Jayakhisma Globe Indonesia, PT Maesa Persada Jaya, PT Adas Abadi dan CV Temiang dengan total produksi 250 ribu metrix ton setiap bulan.
Adianto mengatakan, bidang usaha rental alat berat perusahaanya sejalan dengan bisnis pertambangan yang pada April ini secara resmi beroperasi. Kombinasi dua bidang usaha ini diyakini mampu menekan biaya operasional PT Cipaganti Inti Resources dan divisi rental alat berat.
Direktur Mining Cipaganti, Rubijanto Setiabudi mengatakan perusahaan rental alat berat sudah mulai masuk di Kalimantan Selatan sejak 1995 silam. Jasa rentalnya mulai melebarkan sayap ke Palangkaraya, Samarinda dan Balikpapan.
Rubijanto mengaku pengalaman rental alat berat jadi salah satu pertimbangan perusahaannya melirik pertambangan batu bara. Lembaga keuangan nasional, luar negeri dan perbankan siap mendukung pelebaran sector usaha Cipaganti Group.
SG WIBISONO