Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seni-seni Berteknologi

image-gnews
Pameran Indonesia Art Motoring: Motion and Reflection di Galeri Nasional, Jakarta.(TEMPO/Munammad Fadli)
Pameran Indonesia Art Motoring: Motion and Reflection di Galeri Nasional, Jakarta.(TEMPO/Munammad Fadli)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mobil mewah nan klasik itu terlihat istimewa. Seluruh joknya berselimut lukisan batik, lengkap dengan sopir berblangkon dan berkemeja batik. Mobil itu mengingatkan kita pada mobil yang biasa dikendarai Piyu. Gitaris grup band Padi itu juga memodifikasi mobil Mercedesnya dengan lukisan batik. Inilah hasil karya Meirza Said. Pelukis asal Surabaya itu menjadikan bagian dalam mobil sebagai medium lukisannya.

Lukisan bertajuk Modernisasi Tak Meninggalkan Tradisi itu menjadi salah satu karya yang dipamerkan dalam pameran “Indonesia Art Motoring: Motion and Reflection”. Sebuah pameran besar perdana yang menjadikan mobil sebagai “karya seni” teknologi dan industri ini digelar di Galeri Nasional, Jakarta, 25 April hingga 1 Mei mendatang. Tak kurang dari 85 seniman kontemporer Indonesia dan 45 mobil klasik koleksi terpilih Indonesia Classic Car Owners Club ikut memeriahkan pameran ini. Sesuai dengan temanya, otomotif menjadi sumber inspirasi para perupa dalam menciptakan karya-karya menarik dan unik.

Lihatlah karya Ichwan Noor. Seniman asal Yogyakarta itu mencoba memadukan komposisi Volkswagen dengan seri Beetle dalam kemasan “boks”. Walhasil, terciptalah Beetle Box, sebuah instalasi VW yang dipres berbentuk kotak yang akrobatik, berdiri dengan salah satu dari empat sudutnya. Lain lagi karya fotografi Indra Leonardi. Seniman asal Jakarta itu memilih berfantasi lewat medium aluminum sheet print. Melalui karyanya yang diberi judul Twilight Zone itu, Indra menghadirkan pemandangan blur mobil yang melesat kencang. Seniman lain, Bambang Toko Witjaksono, menghadirkan polemik mobil versus pacar dalam cerita komik pada kanvas besar. Banyak pria mengalami dilema lantaran dicemburui sang pacar gara-gara lebih mencintai mobilnya. Ide itu hadir dalam karya berjudul Aku Bukanlah Mobilmu yang Setiap Hari Harus Kuelus.

Menggandrungi teknologi kerap membuat manusia terkontaminasi oleh modernisasi. Hal ini terlihat pada karya Heri Dono. Di situ tergambar tiga sosok dalam “Oxymoronia” yang sudah tersusupi teknologi. Di dadanya terpendam seperangkat alat elektronik yang mampu membuat sayap capung mereka bergerak-gerak, walaupun sebenarnya ketiganya mengendarai sepeda motor.

Tak hanya Heri Dono dan Bambang Toko yang dikenali sebagai wajah lama seni Indonesia. Beberapa nama besar pun terlibat dalam pameran ini. Sebut saja Awan Simatupang, Hanafi, Nus Salomo, Tinton Satrio, Entang Wiharso, dan Nasirun.

Kurator pameran, Rizki A. Zaelani dan A. Rikrik Kusmara, tak sekadar mengajak pengunjung melakukan wisata visual dan memanjakan hobi otomotif. Mereka juga mengajak seniman, bahkan masyarakat, menempatkan makna sebuah pergerakan dan perpindahan sebagai manifestasi dari zaman. Perubahan teknologi menjadi salah satu pengukur begitu dinamisnya kehidupan manusia yang sesungguhnya. Esensi hijrah kini bisa sekejap berpindah hanya dengan tarikan gas mobil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keduanya pun menggiring pemahaman pada seni yang begitu kaya dengan bentuk, fungsi, imajinasi, kebutuhan, dan kehendak. Menurut keduanya, dalam berkesenian, manusia bisa membayangkan sejarah kemajuan spesiesnya. Bukan hanya berkutat pada wujud dan fisik kendaraan secara awam, tapi juga nilai kualitas dengan parameter abstrak, berkaitan dengan ragam relasi antara sebuah mobil dan lainnya.

Dan di pelataran Galeri Nasional itu, kita tak sekadar menyaksikan Chevrolet Impala SS buatan 1965 berkekuatan 6.700 cc yang begitu klasik dengan kelengkapan lambang bendera balap di sisi kiri dan kanannya serta bodi hijau metaliknya. Kita juga tak cuma terpesona oleh Chevrolet Bel Air 2 Door cokelat susu buatan 1958 yang begitu gagah ketika disandingkan dengan si mungil ceria Mini Moke kuning yang pada zamannya hanya diproduksi 50 ribu unit.

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

23 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

30 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.