TEMPO Interaktif, Semarang - Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah akan berkoordinasi dengan kalangan perguruan tinggi untuk mengantisipasi perekrutan kaum terpelajar dalam gerakan Negara Islam Indonesia (NII).
Menurut Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Darodji, peran MUI mengantisipasi radikalisme di perguruan tinggi itu akan mudah dilakukan. Sebab, selama ini banyak pengurus MUI juga sudah banyak bergelut di perguruan tinggi. "Kebetulan sejumlah rektor di Jawa Tengah juga jadi pengurus MUI," katanya usai pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2011 MUI Jateng, di Semarang .
Ia menyebutkan rektor yang masuk jajaran Dewan Penasehat MUI Jateng, antara lain Rektor Universitas Diponegoro, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, dan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Keberadaan Dewan Penasehat tersebut, kata Darodji, bukan sekadar 'papan nama', tapi akan intens melakukan pertemuan, setidaknya setengah tahun sekali untuk membahas model pendidikan yang tepat.
Perekrutan anggota NII dengan sasaran kaum terpelajar di kampus-kampus, kata Darodji, karena kaum terpelajar merupakan sasaran empuk gerakan semacam itu. "Kaum terpelajar ini keberadaannya strategis bagi perkembangan sebuah gerakan secara cepat," katanya.
ROFIUDDIN