Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Operasi Militer Pembebasan Sinar Kudus Dibatalkan?

image-gnews
Kapal MV Sinar Kudus
Kapal MV Sinar Kudus
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Bajak laut Somalia telah membebaskan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera sejak 16 Maret lalu setelah mereka menerima tebusan lebih dari Rp 38,5 miliar. Sebenarnya, TNI telah bersiap untuk melakukan penyerbuan. Tapi, rencana itu dibatalkan.

Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul, Sinar Kudus dibebaskan melalui proses negosiasi pada pukul 06.00 WIB, menyusul keputusan pembatalan operasi militer. Menurut dia, operasi militer dibatalkan karena kapal lanun yang berada di El Daman menjauh dari posisi TNI yang berada di Pelabuhan Kolombo, Sri Lanka. "Saat itu kami mau menyergap, tapi perompak menjauh menuju perairan Somalia," ujarnya.

Aksi militer berikutnya dibatalkan lagi lantaran para sandera tidak dikumpulkan di satu tempat. Menurut dia, di Sinar Kudus hanya ada tiga sandera sehingga percuma menyerbu ke kapal.

Alasan pembatalan lainnya, kata Iskandar, karena ada permintaan dari keluarga awak kapal, yakni Listiana dari Makassar dan Yuanita dari Kediri. Mereka mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak menggunakan cara militer dalam pembebasan sandera. "Ikatan Nakhoda Niaga Seluruh Indonesia juga tidak mau. Mereka juga kirim surat," kata dia.

Oleh karena itu, akhirnya dipilih opsi menyerahkan uang tebusan. Penyerahan uang tebusan tidak dikawal oleh tentara. "Tapi, di dalam tim sudah ada intelijen," ujarnya saat mendampingi David. Namun, Iskandar menolak menyebutkan lokasi penyerahan uang tebusan. (Inilah Kronologi Pembebasan Sandera)

Setelah dibebaskan, kapal milik PT Samudera Indonesia Tbk itu akan melanjutkan perjalanan menuju Rotterdam, Belanda. Menurut David, Sinar Kudus mengangkut feronikel 800 ribu ton milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sekretaris Perusahaan PT Antam, Bimo Budi Satrio, mengatakan nilai feronikel tersebut lebih dari Rp 500 miliar. Bimo tidak terlampau khawatir akan keberadaan feronikel tersebut. "Sudah kami asuransikan," ujarnya saat dihubungi, Minggu, 1 Mei 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengenai uang tebusan yang dibayarkan kepada para pembajak, kata Bimo, PT Antam bersedia membantu. "Itu akan kami bicarakan besok (Senin 2 Mei 2011 ini)," kata dia.

Wakil Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk, David Batubara, mengatakan kapal itu telah dikuasai oleh TNI Angkatan Laut sejak pukul 13.10 waktu Somalia kemarin. Ia mengatakan para sandera dalam keadaan sehat.

"Saat ini kapal bergerak meninggalkan perairan Somalia menuju pelabuhan terdekat," kata David dalam jumpa pers di Gedung Samudera Indonesia, Jakarta, Minggu, 1 Mei 2011.

Ia mengatakan kapal Sinar Kudus akan dikawal oleh KRI Banjarmasin milik TNI Angkatan Laut menuju Wa Salala, Oman. Sinar Kudus akan dicek kondisinya dan ada pergantian awak kapal baru. "Awak yang disandera kami pulangkan ke Indonesia," ujarnya.

David menolak menyebutkan jumlah uang tebusan yang dibayarkan. Namun, kata dia, jumlahnya lebih dari yang disebutkan media asing, yakni US$ 4,5 juta atau sekitar Rp 38,7 miliar. "Jumlahnya jauh di atas angka yang disepakati dengan pembajak," kata dia. Uang tebusan itu, ujar David, sepenuhnya ditanggung Samudera Indonesia.


AKBAR TRI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Perompak Somalia
Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.


Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.


Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia
Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.


Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.


Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.


Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.


Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.


Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo Alam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.


SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.


Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

AP/Carlos Dias, NATO
Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.