TEMPO Interaktif, Chicago -Pengangguran tenaga kerja berusia remaja akan mencapai angka tertinggi pada musim panas mendatang. Sempitnya lapangan pekerjaan dan cekaknya anggaran pemerintah federal dituding menjadi penyebabnya.
Dalam studi yang dilakukan Chicago Urban League kemarin, jumlah pengangguran berusia 16-19 tahun di Chicago pada musim panas mendatang membengkak hingga mendekati 90 persen. Akibatnya, berdasarkan studi perkotaan, bisa menambah jumlah kekerasan di jalan. "Angka kekerasan berpotensi meningkat pada musim panas mendatang," kata Presiden Chicago Urban League Andrea Zopp.
Jumlah pekerja pada musim panas di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 25-27 persen. Angka ini berdasarkan analisis yang dilakukan selama empat dekade oleh Andrew Sum dari Center for Labor Market Studies, yang berpusat di Northeastern University, Boston, Amerika. Angka itu mendekati jumlah angkatan kerja setelah Perang Dunia II. Pada 2006, jumlah pekerja musim panas mencapai 37 persen.
Rendahnya lapangan pekerjaan antara lain disebabkan oleh ekonomi Amerika Serikat yang terpuruk sejak Juni 2009. Jumlah penganggur masih tinggi hingga 8,8 persen. Dampaknya antara lain angka pengangguran di kalangan remaja melonjak pada musim panas tahun ini.
REUTERS | DEWI