Namun, mereka gagal bertemu Presiden karena menurut staf di Istana, "Presiden sedang tidak di tempat," kata Ficky. Surat yang ditulis langsung oleh Esi itu dititipkan ke Staf Khusus Presiden Daniel Sparingga. Daniel berjanji akan meneruskan surat itu ke Presiden Yudhoyono.
Ficky mengatakan surat sengaja dikirim ke presiden karena keluarga Irzen menilai polisi lamban menangani kasus ini. Selain itu, penanganan kasus juga janggal karena tak ada tersangka dari pihak Citibank.
Menurut Ficky, dari lima tersangka adalah debt collector. "Padahal, sebagai pemberi kuasa pada debt collector, Citibank juga seharusnya betanggung jawab." Oleh karena itu, keluarga Irzen juga meminta presiden menugaskan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum untuk memantau kasus ini lantaran melibatkan bank besar.
Irzen Octa tewas 29 Maret lalu. Irzen diduga tewas dengan lebam di beberapa bagian tubuhnya. Kematian Irzen diduga terkait tunggakan tagihan kartu kredit.
DWI RIYANTO AGUSTIAR