TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Asep Sudrajat menyatakan tiga perusahaan asal Cina dinyatakan lolos dalam prakualifikasi proyek pembangunan ruas jalan tol Medan-Kualanamu, Sumatera Utara. "Mereka merupakan perusahaan yang melakukan kerja sama operasi dengan perusahaan konstruksi lokal," ujar Asep, Rabu (4/5).
Ketiga perusahaan itu adalah CHEC CSEC yang bekerja sama dengan PT Hutama Karya, Shanghai Construction General Company dengan PT PP, dan Sinohydro Corporation Limited dengan PT Waskita Karya. Perusahaan telah diminta menyerahkan penawaran proposal kontrak kemarin. Selanjutnya akan dilakukan penandatanganan rencana kontrak kerja pada 15 Juni 2011.
Nilai paket pembangunan ruas tol Medan-Kualanamu mencapai US$ 137 juta, dengan nilai pendamping Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 sebesar US$ 15,22 juta. Adapun nilai investasi konstruksinya mencapai Rp 1,14 triliun.
Ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi akan ditawarkan pemerintah melalui skema public private partnership. Ruas itu pun ditargetkan rampung pada 2015 sehingga dapat tersambung dengan ruas tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).
Namun Asep memperkirakan kemungkinan besar akan mundur dari jadwal yang ditetapkan. Sebab, hingga kini pembebasan lahan ruas tol Medan-Kualanamu masih terbilang minim.
Menurut data dari Bina Pelaksanaan Wilayah I, pembebasan lahan baru terealisasi 2,77 persen. Adapun ganti rugi lahan baru mencapai 7,82 persen. Kementerian juga masih memfinalisasi draf kontrak.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan penawaran Kualanamu akan diserahkan dua pekan mendatang. "Selanjutnya akan dilakukan evaluasi berdasarkan kemampuan perusahaan dan nilai penawaran kontraknya," katanya.
l SUTJI DECILYA