Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menilik Kilauan Perhiasan Indonesia  

image-gnews
Perhiasan
Perhiasan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Perhiasan tak lagi dipandang sekedar asesoris pelengkap bagi kaum pria maupun perempuan. Model desain perhiasan yang semakin menarik, cantik, unik, dan elegan membuatnya naik tingkat menjadi jati diri dan tingkat strata seseorang. Bentuk kalung, cincin, anting, dan gelang pun semakin berkembang tak lagi berbentuk “Single Piece” tetapi semakin rumit dan customize sesuai keinginan kreatifitas masing-masing pembelinya. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan para pengusaha industri perhiasan di Indonesia yang akan menyelenggarakan pameran perhiasan internasional terbesar 2011 bertajuk ASEAN Jewellary Expo 2011 yang dibuka hari Kamis besok (5/5). Pameran ini sekaligus menyambut kedatangan Negara ASEAN ke Jakarta.

“Pameran perhiasan dilakukan dari tanggal 5-8 Mei dengan diikuti 120 peserta dengan masing-masing membawa koleksi 500 hingga 1000 jenis. Peserta berasal dari toko, pengusaha, distributor, pabrikan, perusahaan permesinan, pengusaha kemasan, pengrajin, dan desainer dari berbagai skala usaha. Harganya pun bermacam-macam dari ratus ribuan hingga miliaran rupiah,” ujar Ketua Panitia ASEAN Jewellary Expo 2011 sekaligus Ketua Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia, Leo Hadi Loe, saat konfrensi pers hari ini (3/5).

Bagi pencinta dan pengkoleksi perhiasan juga akan dimanjakan dengan berbagai display perhiasan siap jual berasal dari Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Myanmar, Kamboja Laos, dan Vietnam yang kesemuanya merupakan anggota ASEAN. Sebagai organisasi geopolitik, ASEAN memang mempunyai pasar yang potensial karena memiliki populasi 580 juta penduduk atau 9 persen dari populasi dunia dan memiliki Produk Domestik Bruto US$1,6 triliun.

Sekjen Asosiasi Pedagang dan Produsen Emas Permata Indonesia, Iskandar Husein, membanggakan kekayaan batuan yang dimiliki Indonesia. Dari segi bahan baku, Indonesia ternyata memiliki keunggulan diperkaya oleh batuan yang berkualitas wahid sedunia. Batuan bernilai tinggi itu adalah batu Amatis, Kecubu, Opal (Kalimaya) asal Sukabumi dan Cianjur, Intan, Batu Sabun, dan Batu Bacang. Batu Bacang itu sendiri sudah dikenal sebagai batu gioknya Indonesia karena warnanya yang sangat khas yaitu berwarna hijau dan biru.

“Lucunya, batu Sabun yang ada di Sukabumi dan Kalimantan itu banyak diburu oleh Negara asing. Namun seringkali dijadikan batu pengeras jalan bahkan pengganjal truk disini. Padahal batu itu jika dijual dalam bentuk bongkahan saja mencapai Rp 3,5 juta hingga 5 juta rupiah. Kalau batu itu dibentuk dan dijual di Thailand bisa mencapai Rp 10 jutaan dengan ukuran tidak lebih dari satu jengkal,” ungkap Iskandar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementrian Perindustrian, Euis Saedah, menyambut baik pameran ini karena dapat dijadikan ajang pengasahan kreatifitas sekaligus pembelajaran pengusaha perhiasan skala kecil dan menengah. Karena meskipun batuan di Indonesia berkualitas baik, namun dalam pengelolaannya justru belum mampu memenuhi mutu, dan standar ukuran internasional bagi usaha kecil dan pengrajin daerah. Inilah yang amat disayangkan dan membuat pertumbuhan impor bahan baku perhiasan tetap tinggi atau tiga kalinya ekspor perhiasan yang dilakukan Indonesia yang hanya US$ 196 juta pada 2009.

“Sangat amat disayangkan kebanyakan usaha kecil perhiasan ini kurang hardware, software, dan brainwarenya. Padahal penyerapan tenaga kerja untuk perhiasan ini mencapai 367 ribu orang. Untuk itu ajang networking dan manajemen informasi harus selalu dilakukan agar kita semakin maju untuk bersaing. Terutama daerah pengrajin batuan Pacitan yang begitu banyak memiliki bahan baku bernilai jual tinggi,” ujar Euis.

Beberapa hal menarik dari pameran perhiasan ini adalah pemilihan Mr. Goldman yaitu pengunjung yang dapat mengangkat emas murni seberat 12,5 kg paling lama dengan hadia emas murni seberat 30 gram. Acara lain yang akan disajikan adalah talkshow mengenai investasi emas serta workshop merangkai perhiasan dari Indonesia Wire Jewelry Community untuk umum serta tidak dipungut biaya. Dan tentu saja yang paling dinanti oleh sosialita pengkoleksi perhiasan, yaitu tren perhiasan 2011 dan 2012 yang akan dirilis oleh produsen perhiasan seIndonesia. Ingin terlihat elegan dan tidak ketinggalan zaman, siapkan kantong tebal dan kunjungilah pameran ini di Balai Kartini, Jakarta. RENNY FITRIA SARI        

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

7 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

12 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

16 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

28 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

45 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.


Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 02, Prabowo-Gibran tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 tampil dalam balutan warna biru langit dan putih ketika menghadiri debat capres kelima