TEMPO Interaktif, Jakarta -Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, ekonomi kuartal pertama 2011 year on year tumbuh 6,5 persen produk domestik bruto yang mencapai Rp 1.732,3 triliun.
“Ini sesuatu yang positif. Tapi masih terlalu awal menyimpulkan ekonomi bagus karena dinamika ekonomi masih panjang,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan, Rabu (5/5)n. Dibandingkan kuartal keempat tahun lalu, ekonomi tumbuh 1,5 persen.
Rusman mengatakan pertumbuhan ini ditopang oleh semua sektor. Capaian tertinggi disumbang sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 13,8 persen. Dalam catatan BPS, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,5 persen, belanja pemerintah tumbuh 3 persen.
Selain itu, investasi atau pembentukan modal tetap bruto 7,3 persen, ekspor tumbuh 12,3 persen dan impor naik 15,6 persen.
Rusman memprediksi hingga akhir tahun ini PDB nominal akan mencapai Rp 7.400 triliun. Dengan 241 juta penduduk maka PDB per kapita Indonesia bisa mencapai Rp 30 juta setara US$ 3550 dengan kurs Rp 8.800 per dolar Amerika Serikat.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyambut positif catatan kinerja ekonomi kuartal pertama yang menurutnya lebih tinggi dari taksiran pemerintah sebesar 6,4 persen. “Ini menjadi langkah besar mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,4 persen di 2011,” ujarnya.
Konsumsi yang meningkat dinilainya sebagai bukti semakin kuatnya daya beli masyarakat. Ia juga mengaku senang dengan percepatan laju investasi dan perdagangan luar negeri Indonesia. Namun, terkait belanja pemerintah, Hatta menyatakan kecewa. “Tidak maksimal, realisasinya buruk.”
Untuk kuartal kedua ke depan, kata Hatta, Pemerintah akan menggenjot kinerja ekspor terutama dari industri bahan baku. Sepanjang kuartal pertama diakuinya neraca ekspor melambat sehingga surplus perdagangan mengecil. Tetapi impor barang modal di periode sebelumnya diyakini akan mendorong produksi dan berimbas kepada ekspor.
Angka inflasi April-Mei yang rendah diharapkan turut menopang laju pertumbuhan di sisi konsumsi. Selain itu, ia juga optimistis catatan penanaman modal akan semakin kinclong di kuartal kedua. Pemerintah menunggu realisasi pengalihan industri Jepang yang dihantam tsunami. Hatta memastikan sektor otomotif Jepang akan merelokasi sebagian pabrik suku cadangnya ke Indonesia. Salah satunya Daihatsu.
Di depan pimpinan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan Indonesia saat ini menempati posisi 17 perekonomian terbesar dunia. Ia yakin dalam waktu dekat akan naik ke posisi 10 besar.
Daya tahan ekonomi dinilainya terus menguat. Saat negara lain tumbuh negatif, Indonesia tumbuh 4,5 persen di 2008 dan naik menjadi 6,1 persen di 2010. “Tahun ini kami prediksi tumbuh 6,3 persen dan 7,7 persen di 2014," kata Yudhoyono pada saat membuka ASEAN-European Union Summit.
IRA GUSLINA