Kala Honda Scoopy Menjadi Media Karya Seni
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Kamis, 5 Mei 2011 22:30 WIB
Searah jarum jam: 10105 Envelope Series karya Yusra Martunus, Berbunga karya Yunizar, Scoopet karya Radi Arwinda, dan Winning to Fly karya Putu Sutawijaya yang ikut serta dalam ScoopyArt. (Dok. AHM)
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Skuter otomatik bergaya retro modern besutan Honda, Honda Scoopy, bagai para seniman merupakan media yang penuh inspiratif untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka. Itulah yang dibuktikan enam orang perupa modern kontemporer yang akan memamerkan hasil karya mereka dalampameran bertajuk "ScoopArt", di Jakarta Art District, Lower Ground Floor, Grand Indonesia East Mall, 6 - 8 Mei.

Unjuk kreatifitas enam seniman itu mendapatkan dukungan PT Wahana Makmur Sejati (WMS) dan Galeri Canna. "Melalui pameran ini, WMS ingin membuktikan bahwa Honda Scoopy bukanlah alat tranportasi semata. Tetapi juga bisa menjadi media karya seni," tutur Robbyanto Budiman, Direktur Utama WMS, dalam siaran pers, Kamis, 5 Mei 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya itu. Robbyanto juga berharap, dalam skala lebih luas pameran itu bisa menjadi inspirasi bagi kalangan seni rupa untuk terus menggali media alternatif dalam pengembangan seni rupa.

Gelaran ini menyuguhkan enam unit Honda Scoopy yang telah mendapatkan sentuhan kuas enam perupa tersebut. Keenamnya dinamai dengan tema yang mereka usung.

Mereka adalah Winning to Fly karya Putu Sutawijaya, Renewal karya Jumaldi Alfi, Tiger in Green karya Bunga Jeruk, 1015 Envelope Series karya Yusra Martunus, Berbunga buah karya Yunizar, serta Scoopet karya Radi Arwinda.

"Sewaktu saya dihubungi WMS dan ditawari melukis Scoopy, jujur saya merasa tertantang melakukannya," kata Jumaldi Alfi, seorang diantara perupa itu.

Bukan hanya karena media lukisnya yang tidak biasa, kata Jumaldi. Namun, karya semacam ini juga belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya.

Hal senada diungkapkan Radi Arwinda, perupa lainnya. Begitu menadapat tugas memoles skutik itu, Radi mengaku melakukan penelitian dan interaksi langsung dengan pengguna Scoopy. "Ternyata pengguna Scoopy cocok dengan karakter saya yang fun, unik dan retro," kata dia.

ARIFARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi