TEMPO Interaktif, Yogyakarta!-- Penjaga Gedung Agung Yogyakarta dikabarkan telah mengusir panitia Malam Sastra Malioboro yang hendak menggelar tenda di depan Istana Kepresidenan itu, Kamis petang, 5 April 2011. “Kami memang diusir dari sana,” kata Koordinator Paguyuban Sastrawan Mataram, Sigit Sugito, yang juga penyelenggara acara Malam Sastra Malioboro itu kepada Tempo.
Menurut Sigit, pengusiran oleh petugas pengamanan Istana berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, panitia yang tengah mendirikan tenda didatangi penjaga istana. Mereka meminta acara tak digelar di depan Gedung Agung. “Kalau tidak dibubarkan, mau diobrak-abrik,” kata Sigit menirukan ancaman penjaga.
Sempat terjadi adu mulut antara penjaga istana dan panitia acara. Pasalnya, acara Malam Sastra Malioboro sudah digelar tiap bulan di tempat yang sama. “Selama ini tak pernah ada masalah,” kata Sigit. “Kalau memang dilarang kenapa tidak dari awal.”
Lagi pula, menurut Sigit, sebelum menggelar acara, panitia Malam Sastra Malioboro selalu menyampaikan pemberitahuan kepada kepolisian.
Acara Malam Sastra Malioboro berlangsung sekali sebulan sejak Januari lalu. Acara ini merupakan penghargaan bagi para sastrawan yang telah meninggal, khususnya sastrawan yang pernah bersinggungan dengan Yogyakarta dan Jalan Malioboro.
Akibat pelarangan itu, acara Malam Sastra Malioboro kali ini dipindahkan ke dekat persimpangan "Titik Nol Kilometer" Malioboro. Letaknya masih di depan Gedung Agung bagian selatan. “Awalnya disuruh di sebelah utara, tapi itu kan tempat parkir,” kata Sigit menambahkan.
Sejauh ini, belum ada penjaga dan pengelola istana yang bisa dimintai konfirmasi. Sejumlah petugas di pos penjagaan menolak memberi keterangan. “Besok saja ke bagian protokol, kami tidak berwenang memberikan jawaban,” kata seorang petugas.
ANANG ZAKARIA