TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia menyiapkan tambahan beras untuk program cadangan darurat ASEAN dan tiga negara atau ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR). "Indonesia siap menambah hingga 25 ribu ton," kata Menteri Pertanian Suswono di sela persiapan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Jakarta, Jumat, 6 Mei 2011.
APTERR merupakan kesepakatan ASEAN dengan tiga mitranya, yakni Jepang, Korea Selatan, dan Cina, untuk cadangan beras saat kondisi bencana. Total cadangan yang disiapkan 878 ribu ton. Sebelumnya, komitmen sumbangan dari Cina sebesar 300 ribu ton, Jepang 250 ribu ton, dan Korea Selatan 150 ribu ton.
ASEAN juga sepakat menyumbang beras 100 ribu ton. Sementara itu, awalnya Indonesia berkomitmen memberi cadangan 12 ribu ton. Untuk menyukseskan kesepakatan tersebut, ASEAN dan ketiga negara mitra bakal menyediakan dana US$ 1 juta atau sekitar Rp 8,6 miliar.
Namun, pada KTT kali ini, Indonesia mengusulkan agar cadangan beras APTERR tak hanya dialokasikan dalam kondisi bencana, tapi juga menjaga stabilitas harga. Dalam beberapa tahun terakhir, harga pangan dunia meningkat. "Ini upaya kami menjaga satu cadangan pangan kuat ketika harga naik," ujar Suswono.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, agenda aksi ketahanan pangan ini adalah catatan dari Indonesia yang menjadi Ketua ASEAN. Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan ide ini akan dirumuskan setelah kesepakatan cadangan beras APTERR untuk bencana siap. APTERR akan ditandatangani pada Oktober mendatang.
EKA UTAMI APRILIA