Psikolog menjadi bagian dari Bhakti TNI tahun 2011 selama empat bulan di kawasan konflik tersebut. “Kita memahami trauma warga atas apa yang pernah terjadi beberapa waktu lalu,” kata Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu, Jumat, 6 Mei 2011.
Erfi menyatakan, TNI tidak akan berbuat sesuatu yang merugikan lagi. Apalagi hingga memukul dan menganiaya. “Kalau ada anggota yang nakal, laporkan ke saya,” ujarnya.
Panglima Kodam menegaskan, TNI ingin memperbaiki citranya yang selama ini dianggap buruk. “Perintahnya adalah baik-baik dengan masyarakat, jadi jika ada yang berbuat kasar, itu akan diberi sanksi.”
Psikolog bersama sekitar 400 tentara akan bekerja merehabilitasi bangunan fisik dan non fisik di Puncak Jaya. Di antaranya memugar gereja, memperbaiki jalan, memberi penyuluhan bidang pertanian, mengajarkan cara beternak dan menggelar pengobatan massal.
Sementara itu Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Bekto Soeprapto mengatakan, seperti tentara, bila ada anggota kepolisian yang melanggar aturan, juga akan diberi sanksi. “Mereka juga akan dijewer, jadi jangan ragu untuk melaporkan pada kami.”
Herman, warga Puncak Jaya mengungkapkan, selama ini tentara di Puncak Jaya kerap kali galak terhadap masyarakat. “Ada beberapa pos yang tentaranya galak, ini buat kami takut,” ujarnya.
Ia berharap TNI bisa lebih baik dari sebelumnya dan tidak bersikap keras. “Kami ingin begitu, ini supaya warga dan TNI bisa bersatu. Kalau tidak, warga tidak akan menyukai tentara.”
JERRY OMONA