TEMPO Interaktif, Kediri - Universitas Brawijaya Cabang Kediri mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun ini meskipun kampus direncanakan mulai dibangun tahun depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Kediri Hari Rahmat Basuki menjelaskan, kegiatan perkuliahan akan dilakukan di Gedung Balai Latihan Kerja Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di Jalan Himalaya, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
“Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kediri dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh ke Malang untuk terdaftar sebagai mahasiswa Unibraw,” kata Rahmat, Jumat, 6 Mei 2011.
Rahmat yang juga pemimpin proyek pembangunan kampus Unibraw Kediri itu mengatakan, meski belum tersedia kampus, fasilitas perkuliahan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Saat ini Pemkot Kediri telah menyiapkan beberapa ruang kuliah yang dilengkapi dengan peralatan LCD dan proyektor. “Jangan khawatir soal fasilitas perkuliahan,” ujar Rahmat.
Ada tujuh program studi (prodi) yang dibuka pada perkuliahan angkatan pertama ini. Di antaranya adalah ekonomi, hukum, administrasi negara, dan ilmu kesehatan.
Pemilihan ruang Kantor BKD, menurut Rahmat, merupakan kesepakatan bersama dengan pihak Rektorat Unibraw. Sebelumnya mereka menolak tawaran untuk menggunakan gedung sekolah dasar dan madrasah sebagai kampus darurat.
Pemerintah Kota Kediri dan Unibraw mentargetkan pembangunan kampus akan dimulai tahun depan setelah proses pelepasan aset selesai.
Kampus akan dibangun di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kediri, di atas tanah seluas 24 hektare. Kawasan ini dinilai strategis karena memiliki akses antar kota dan tidak terlalu jauh dengan pusat Kota Kediri.
Pemerintah Kota Kediri berharap pendirian kampus Unibraw Kediri ini akan dimanfaatkan calon mahasiswa dari luar daerah. Selama ini mahasiswa dari wilayah Nganjuk, Tulungagung, Blitar, Jombang, dan daerah sekitar Kediri banyak yang menempuh perkuliahan di perguruan tinggi swasta Kediri.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat Solahudin mengatakan, proses pelepasan aset ditargetkan selesai tahun ini. Pembahasan yang dilakukan Panitia Khusus DPRD diperkirakan berlangsung selama dua bulan. “Kalau draft dari pemerintah siap, segera bisa kami bahas,” ucap Solahudin.
Solahudin berharap Rektor Unibraw Yogi Sugito bisa memenuhi komitmennya untuk segera membangun kampus itu. Solahudin mematok waktu satu tahun setelah pelepasan tanah pembangunan harus dimulai. “Harus ada perjanjian khusus untuk itu,” paparnya.
HARI TRI WASONO.