"Karena tim KNKT baru akan berangkat sore, kami belum bisa menyimpulkan apa-apa terkait penyebab kecelakaan pesawat Merpati," kata Ketua Subkomite Udara KNKT Masruri ketika dihubungi, hari ini.
Saat ini, kata dia, hanya ada satu orang dari KNKT yang meninjau di lokasi kejadian.
Pesawat milik maskapai Merpati mengalami kecelakaan saat akan melakukan pendaratan di Bandar Udara Kaimana, Papua Barat. Posisi kecelakaan berada 500 meter di ujung runway 19.
Menurut Masruri, pesawat tersebut jatuh ke laut dan hingga kini bangkai pesawat belum dievakuasi ke darat. Tim SAR dan tim investigasi Merpati sudah lebih dulu berada di lokasi untuk melakukan penyelamatan.
"Sampai saat ini saya belum mendapat kabar penumpang yang selamat," ujarnya.
Masruri menyebutkan, sepanjang Januari hingga awal Mei ini, Merpati sudah mengalami dua kali kecelakaan dengan menggunakan pesawat tipe MA-60. Kecelakaan pertama terjadi pada Februari lalu di Kupang.
Saat itu, pesawat keluar landasan dengan posisi melintang. Sebagian badan pesawat berada di landasan pacu, sedangkan bagian depan pesawat berada di luar landasan. "Sedangkan yang kedua terjadi hari ini. Tapi jenis kecelakaan keduanya berbeda," ungkap Masruri.
Direktur Niaga Merpati Toni Aulia mengatakan, hingga siang tadi sudah ditemukan 15 penumpang pesawat. "KNKT dan tim investigasi kami sudah sampai disana. Informasi selebihnya belum bisa saya jelaskan karena saya baru akan berangkat sekarang," ujar Toni sebelumnya.
Menurut informasi yang diperoleh Tempo, pesawat dikemudikan oleh Pilot In Command (PIC) Purwandi Wahyu dengan Co Pilot Paul Nap. Pramugari yang diketahui yakni Sumaryani dan Indriyana Puspasari. Pesawat membawa 18 penumpang dewasa, 1 anak, dan 2 balita.
ROSALINA