Saat ini, evakuasi para korban tewas masih berlansung yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri. Sekarang, sudah ada sekitar 25 jenazah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Kaimana dengan kondisi sudah tak bisa dikenali.
"Tenaga medis masih sibuk mengindentifikasi korban yang tubuhnya sudah banyak tak utuh lagi. Para keluarga korban juga sedang berdatangan dan belum diperbolehkan melihat kondisi korban," kata Risdo, 30 tahun, salah satu warga Kaimana, Sabtu, 7 Mei 2011.
Menurut Risdo, memang sejak pagi sampai saat ini kondisi cuaca di Kaimana sedang hujan lebat. "Jadi kemungkinan pesawat Merpati itu jatuh akibat cuaca buruk. Pesawat ini sendiri baru sebulan beroperasi di Kaimana setelah diresmikan Wakil Bupati Kaimana, Burhanudin Ombayer," katanya.
Siang tadi, pukul 14.05 waktu setempat, pesawat Merpati Seri M-60 Nomor Registrasi PKM7K dengan nomor penerbangan MZ-8968 jatuh di laut, sekitar 500 meter dari Bandara Kaimana, Papua Barat.
Pesawat yang memiliki rute Sorong-Kaimana-Nabire-Biak itu terbang dari Bandara Sorong pada pukul 12.40 WIT dan dijadwalkan tiba di Bandara Kaimana sekitar pukul 14.10 WIT.
Tapi, saat mendekati landasan Bandara Kaimana, sekitar pukul 14.05, pesawat yang memuat 19 penumpang dan sembilan krunya itu jatuh ke laut. "Sampai saat ini belum diketahui penyebabnya," kata Kepala Bandara Kaimana, Jaka Karim, sore ini.
Menurut Kepala Humas Polda Papua, Kombes Pol Wachyono, semua penumpang dan kru pesawat dipastikan meninggal dunia, termasuk Kabag Ops Polres Kaimana, AKB Teddy Efendi bersama istri dan anaknya yang ikut dalam pesawat nahas itu. "Saat ini, sudah ada 15 jenazah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Kaimana untuk diidentifikasi," katanya.
CUNDING LEVI