Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bulog Bisa Berhemat Rp 1 Triliun

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Perum Bulog mengaku bisa memaksimalkan fungsi komersialnya untuk pengadaan beras dalam negeri dengan adanya kebijakan pemerintah membayarkan dana subsidi raskin di awal tahun. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, dana yang dikucurkan pemerintah di awal tahun sebesar Rp 7,5 triliun dapat menghemat beban biaya bunga sekitar Rp 1-1,2 triliun per tahun.

Selama ini dana subsidi raskin diterima pada pertengahan tahun, padahal Bulog mengandalkan pinjaman dari bank untuk pengadaan beras. Jika dana cair lebih awal seperti saat ini, pengeluaran untuk bunga bank bisa ditekan.

Anggaran untuk subsidi raskin sekitar Rp 15 triliun selama ini tagihannya biasa dibayar Juli. Padahal beras sudah dibeli Bulog dengan anggaran kredit komersial. “Sekarang pemerintah membayarkan subsidi raskin pada Maret-April," ujar Sutarto hari ini.

Sutarto menambahkan, penghematan biaya bunga bank tersebut dapat digunakan oleh Bulog untuk melakukan pengadaan beras di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Dengan penghematan Rp 1 triliun dari penghematan bunga bank, Bulog juga bisa membeli beras di tingkat petani maksimum seharga Rp 5.400 per kilogram. Saat ini HPP untuk beras seharga Rp 5.060 per kilogram. Beras yang dibutuhkan oleh Bulog untuk melakukan penyaluran raskin per bulan sebanyak 260 ribu ton.

Karena bisa melakukan penghematan tersebut, Bulog berencana menambah stok Cadangan Beras Pemerintah hingga 1 juta ton. Beras ini yang akan digunakan untuk stabilisasi saat harga bergejolak dan untuk penyaluran beras saat bencana alam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dengan Rp 1 triliun itu bisa dapat 150-160 ribu ton beras. Saat ini cadangan beras pemerintah tinggal 390 ribu ton karena tahun ini sudah keluar 150 ribu ton. Ke depan kami berusaha meningkatkan cadangan beras pemerintah," ujarnya.

Berdasarkan data yang dirilis Bulog, penyaluran raskin sampai hari ini mencapai 1,17 juta ton. Sedangkan, operasi pasar yang sudah dilakukan Bulog sepanjang empat bulan pertama tahun ini sebanyak 152 ribu ton. Sedangkan untuk pembelian beras komersial realisasi sebanyak 67 ribu ton dari kontrak sebanyak 85 ribu ton.

ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)
Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.


Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Presiden Jokowi memberikan sambutan ketika meresmikan pabrik PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Bekasi, 27 Februari 2018. Presiden mengatakan, peresmian pabrik ini merupakan realisasi investasi guna meningkatkan produksi industri farmasi. ANTARA
Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.


Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Presiden Jokowi bersiap melepaskan anak panah saat mengikuti rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Oktober 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.


Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

TEMPO/Nurdiansah
Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.


Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Beras Bulog. ANTARA/Asep Fathulrahman
Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.


Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Seorang petugas mendata beras rakyat miskin di gudang Bulog, Gadang, Malang, Jawa Timur (15/12). Tahun depan pagu beras rakyat miskin turun dari 15 kilogram menjadi 13 kilogram per kepala rumah tangga. TEMPO/Nurdiansah
Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.


Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

TEMPO/Nurdiansah
Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.


JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

Beras Raskin. ANTARA/Aco Ahmad
JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.


Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Anak-anak membawa jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia
Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.


Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Menteri BUMN, Rini M. Soemarno di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.