Menurut Heru, salah seorang saksi mata, ia mendengar suara tembakan sekitar pukul 01.00 WIB. “Tembakannya beruntun. Mungkin lebih dari 20 kali,” ujarnya kepada Tempo, Sabtu 14 Mei 2011.
Penasaran, lelaki 56 tahun itu melongok dari jendela lantai dua rumahnya ke arah suara tembakan. Di jalan di samping rumahnya, dia melihat dua orang sudah tengkurap di tengah jalan, tepat di bawah pohon talok di samping rumah.
Sementara belasan polisi berpakaian preman dengan membawa senjata mengacungkan pistol ke arah terduga teroris.
Heru mengatakan peristiwa penyergapan berlangsung cepat, sekitar 15 menit. “Pukul 01.15 saya turun ke bawah dan melihat banyak darah berceceran di jalan,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga melihat ada bercak darah di dinding lantai dua rumahnya. Dia menduga polisi menembak terduga teroris saat masih tengkurap. “Jadi, darahnya muncrat ke tembok,” ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO