Berdasarkan hasil penyidikan, menurut Anton, Sigit merupakan dalang insiden bom Mapolres Cirebon. Ia merancang dan melatih orang-orang yang disiapkan untuk melakukan aksi pengeboman. Tidak hanya itu. Sigit juga memfasilitasi persenjataan melalui jaringannya yang berada di Depok, Jawa Barat.
Sigit merupakan salah satu tokoh dari Kelompok Tauhid wal Jihad. Kelompok ini aktif merekrut para pengikutnya dan memberikan pelatihan para militer. "Namun, polanya sudah berubah, mereka tidak lagi membutuhkan waktu yang lama melatih seseorang. Cukup dengan mencari orang yang berani, lalu mereka doktrin," kata Anton.
Jejak Sigit diketahui setelah polisi mengembangkan proses penyidikan terhadap empat tersangka yang ditangkap pada Kamis lalu. Keberadaan pemimpin kelompok Tim Hasbah itu bisa dideteksi setelah tim Detasemen Khusus Antiteror membuntuti pergerakannya di daerah Solo, Jawa Tengah, tadi malam.
Saat itu Sigit sedang bersama pengawalnya, Hendro. Ia terpantau sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Pelajar Pejuang, Cemani, Sukoharjo. Namun, proses pengintaian tersebut telanjur diketahui Sigit dan berakhir dengan baku tembak. Sigit dan Hendro tewas dalam pengejaran tersebut. Begitu pun dengan Nur Iman, seorang pedagang angkringan.
RIKY FERDIANTO