TEMPO Interaktif, Sukoharjo - Salah seorang saksi mata dalam penyergapan terduga teroris di Kelurahan Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu 14 Mei 2011 dini hari, menyatakan bahwa saat peristiwa terjadi, rumahnya ikut terkena peluru polisi.
Satu peluru menyerempet jendela kamarnya, sementara satu peluru lagi menembus tembok di depan rumah. “Dindingnya bolong,” kata Juni, warga RT 2 RW 3 Kelurahan Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, kepada Tempo, Minggu, 15 Mei 2011 siang.
Saat peristiwa itu terjadi, Juni sedang menonton televisi. Saat itu, mendekati pukul 01.00 dini hari. Tiba-tiba dia mendengar ada suara tembakan beberapa kali yang disusul tembakan secara beruntun.
Begitu mendengar suara tembakan pertama, dia lantas mengintip dari jendela kamarnya yang mengarah langsung ke lokasi kejadian. Saat itu, dia melihat belasan polisi berpakaian preman berada di sebelah utara, menembakkan senjatanya ke arah selatan secara beruntun.
Dia tidak tahu siapa yang ditembak. Setelah pemberitaan di televisi, baru tahu bahwa yang ditembak polisi adalah dua terduga teroris Sigit Qordhowi dan Hendra Yunianto.
Keduanya terkapar tepat di samping jendela kamarnya. “Saat itu yang terlihat memang yang menembak beruntun yang ternyata polisi. Sedangkan siapa yang ditembak tidak terlihat dari jendela kamar saya,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO