TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah aturan yang diterbitkan Uni Eropa mempersulit eksportir udang asal Indonesia. Sejak Mei tahun lalu, ekspor ikan budi daya asal Tanah Air diwajibkan melewati pemeriksaan kandungan residu antibiotik. Kebijakan tersebut diterapkan berdasarkan hasil peninjauan tim pemeriksa perikanan Uni Eropa.
im pemeriksa menemukan toko penjual pakan ikan dan ayam secara bersamaan di sekitar tempat budi daya perikanan. Mestinya pakan ikan bebas antibiotik. Sedangkan pakan ayam mengandung antibiotik. Kewajiban tersebut memberatkan pengusaha karena harus membayar biaya tambahan.
Contohnya, pemeriksaan diambil dari 20 persen volume ikan yang diekspor. Jika ada lima kontainer ikan budi daya, harus ada satu kontainer yang diperiksa. "Satu kontainer biayanya 3.500 euro," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Darmawan Ahad 15 Mei 2011 di Jakarta.
Pengusaha harus menanggung beban dengan mengurangi margin keuntungan. Opsi lain bisa dilakukan dengan menaikkan harga 1-2 persen. Tapi hal ini tak mungkin dilakukan karena akan sulit bersaing dengan Thailand dan Vietnam, yang tidak dikenai kewajiban pemeriksaan residu.
Kebijakan Uni Eropa semakin menggerus ekspor udang ke Benua Biru. Thomas memprediksi ekspor udang ke Uni Eropa turun sekitar 10-11 persen tahun ini. Tahun lalu ekspor ke Uni Eropa mencapai 12.191 ton. Nilai ekspor pada 2010 turun 12,3 persen dari tahun sebelumnya.
Atase Perdagangan Indonesia di Brussels, Belgia, Oke Nurwan, berupaya agar kontrol yang dilakukan Uni Eropa pada ekspor perikanan dihentikan. Ia akan mempertanyakan tindakan yang seharusnya dilakukan Indonesia. “Apakah tidak boleh ada produk mengandung antibiotik di sekitar tambak? Atau seperti apa?”
Pada masa mendatang, Thomas bersama asosiasi mempersiapkan antisipasi jika Uni Eropa kembali menerapkan kebijakan yang menghambat perdagangan. Antisipasi itu berupa surat atau sertifikasi terhadap anggota asosiasi. Sertifikasi ini juga dinotifikasi kepada asosiasi dan otoritas Uni Eropa.
EKA UTAMI APRILIA