"Untuk sementara latihan jangan di lokasi bentrokan. Kawasan di sana masih luas," ujar Hasanudin saat dikusi tentang Reformasi TNI di kantor KontraS, Jakarta, Senin 16 Mei 2011.
Hasanudin menyatakan, dirinya sudah mendapatkan informasi soal situasi di Kebumen. Pihaknya dan Komisi Pertahanan akan memperdalam masalah tersebut. "Seluruh masalah tanah yang konflik dengan masyarakat akan diperdalam. Karena ini akan jadi sengketa terus setiap tahunnya."
Ia mengatakan, TNI memiliki aset tanah sekitar 3,2 miliar meter persegi. Di mana sekitar 88,41 persen tanah yang diklaim TNI belum bersertifikat. Hanya sekitar 11,59 persen yang bersertifikat. Sekitar 371 juta meter persegi menjadi sengketa dengan masyarakat. "Masyarakat, pemerintah, dan DPR, mari duduk bersama. Saya kira (masalah sengketa tanah) bisa diselesaikan," katanya.
Minggu, 15 Mei 2011, warga kembali membentangkan spanduk penolakan rencana latihan TNI di kawasan Dislitbang, Urut Sewu. Pemasangan spanduk itu dilakukan karena masyarakat mendengar informasi bahwa TNI akan tetap menggelar latihan militer di kawasan tersebut.
ALWAN RIDHA RAMDANI