Pelayanan yang amburadul itu terungkap saat anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu melakukan inspeksi mendadak di RSUD M. Yunus, siang tadi. Akibat cuti bersama itu, pasien rumah sakit tidak mendapatkan air selama dua hari. “Kondisi ini sifatnya kelalaian dan pembiaran dari rumah sakit,” tegas Ketua Komisi 4 DPRD Bengkulu, Parial, saat memimpin sidak di RSUD M. Yunus, Rabu, 18 Mei 2011.
Selain menemukan kurangnya persedian air, Komisi IV juga melihat fasilitas untuk pasien Jamkesmas sangat tidak memadai. Pasien Jamkesda harus antre berjam-jam untuk menebus obat di apotek. Antrean disebabkan rumah sakit hanya membuka satu loket. “Sekali pun hanya pasien Jamkesda, pihak rumah sakit tidak dapat menyia-nyiakan mereka,” ujar Parial.
Direktur RSUD M.Yunus, dr. Zulman Zuri, mengakui jika pelayanan di rumah sakit yang dikelolanya masih banyak yang tidak sesuai prosedur. “Ini hanya bersifat kelalaian belaka,” ujarnya. Soal tak adanya air, kata Zulman, kemungkinan akibat libur mendadak yang diumumkan pemerintah. “Sehingga jadwal piket jadi kacau.”
Zulman juga mengatakan kurangnya loket di apotek Jamkesda disebabkan tidak adanya ruangan lagi. Untuk itu, ia berharap RSUD M. Yunus bisa diperluas. “Selain fasilitas Jamkesda masih ada beberapa ruangan yang kurang seperti ruang untuk penyakit menular,” ujarnya.
PHESI ESTER JULIKAWATI