Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbagai Spekulasi Dentuman di depan Gedung Merdeka

image-gnews
Pawai Bandung Lautan Api melintasi Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (23/3). Longmarch dilakukan dari Tegallega sampai balai kota untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946. TEMPO/Prima Mulia
Pawai Bandung Lautan Api melintasi Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (23/3). Longmarch dilakukan dari Tegallega sampai balai kota untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO Interaktif, BANDUNG - Meski belum ada kejelasan soal suara dentuman keras disertai getaran yang terjadi di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Bandung, namun ada beberapa faktor yang jadi pertimbangan penelitian tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Bandung. "Ini didasarkan penyelidikan sementara tim soal dentuman itu" kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi, Pusat Vilkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Gede Suantika saat dihubungi Tempo, Minggu, 22 Mei 2011.

Tim dari Pusat vulkanologi sempat menyelidiki penyebab dentuman sejak  Sabtu, 21 Mei 2011, sekitar pukul 22.30 WIB. Suara dentuman itu, kata Gede,  didengar warga yang berada di seputaran Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika yakni mereka yang berada di Hotel Savoy Homan, kantor Balai Iklan Harian Pikiran Rakyat, hingga seputaran Jalan Braga.

Tim menanyai sejumlah saksi mata di seputaran Gedung Merdeka . Beberapa  saksi mata menunjuk ke arah gedung tua di depan Gedung Merdeka sebagai sumber suara dentuman itu. "Pengemis yang biasanya banyak tidur di (emper) gedung itu merasakan getaran dan berlarian," katanya.

Sejumlah spekulasi berkembang. Misalnya, kemungkinan ada gardu listrik yang meledak. Tapi,  spekulasi itu, menurut Gede, dibantah petugas kantor PLN Distribusi Jawa Barat Banten di Jalan Asia Afrika, yang bangunannya bersebelahan dengan Gedung Merdeka dan hanya  dipisahkan jalan raya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Spekulasi lain dalah  gorong-gorong atau saluran air yang pecah. Itu juga terbantahkan. Sejumlah bangunan yang berada di seputaran Gedung Merdeka, petugas yang berjaganya melaporkan tidak ada kerusakan apa pun yang mungkin menjadi sumber dentuman itu. "Kami juga bingung, tidak ada kerusakan," kata Gede.

Spekulasi lainnya, ada kemungkinan ada gerakan tanah. Namun itu pun, kata Gede, masih  tanda-tanya. Soalnya, tidak ada perulangan atau suara dentuman menyusul suara keras malam itu. Dentuman seperti itu,  sempat terjadi di kaki Gunung Manglayang yang menghebohkan warga karena suara dentumannya terus berulang. " Yang jelas kami masih menyelidiki" kata Gede. 

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kota Bekasi Antisipasi Permukaan Tanah Turun, Caranya?

31 Januari 2019

Pekerja membuat sumur resapan di kawasan Kuningan, Jakarta, (12/11). Pembuatan 2000 sumur resapan bertujuan agar air hujan lebih cepat diserap tanah sehingga Jakarta terhindar dari banjir. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Kota Bekasi Antisipasi Permukaan Tanah Turun, Caranya?

Pemerintah Kota Bekasi mulai mengantisipasi menyusutnya cadangan air akibat pembangunan yang masif dan yang bisa memicu ancaman permukaan tanah turun.


UI: Permukaan Tanah di Jakarta Utara Ambles 11 Cm Per Tahun

4 Desember 2018

Pekerja tengah membuat beton pemecah ombak di kawasan Cilincing, Jakarta, 3 Agustus 2017. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menanggapi serius akan ancaman penurunan permukaan tanah dan banjir rob di utara Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
UI: Permukaan Tanah di Jakarta Utara Ambles 11 Cm Per Tahun

Peneliti Universitas Indonesia (UI) menyatakan permukaan tanah turun 11 sentimeter per tahun di Jakarta Utara.


Prediksi Jakarta Tenggelam, Menteri PUPR Sepakat Pendapat Prabowo

22 November 2018

Pengendara motor melintasi banjir rob di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, 31 Januari 2018. Permukaan air laut mulai naik menjelang fenomena Super Blue Blood Moon malam nanti. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Prediksi Jakarta Tenggelam, Menteri PUPR Sepakat Pendapat Prabowo

Menteri PUPR Basuki Hadimulyono sepakat dengan pernyataan Prabowo Subianto tentang potensi Jakarta tenggelam pada 2025.


Kata Anies Soal Prabowo Sebut 2025 Bundaran HI Jadi Laut

22 November 2018

Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, 16 Oktober 2017. TEMPO/Subekti.
Kata Anies Soal Prabowo Sebut 2025 Bundaran HI Jadi Laut

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis pernyataan Prabowo Subianto soal air laut akan mencapai Bundaran HI pada 20125 tak akan terjadi.


Di Kota Depok, Permukaan Tanah Turun 0,3 Sentimeter Tiap Tahun

29 Mei 2018

Para pengendera melewati tulisan
Di Kota Depok, Permukaan Tanah Turun 0,3 Sentimeter Tiap Tahun

Pemerintah Kota Depok telah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah permukaan tanah turun.


Sandiaga Uno: Tanah Ambles 60 Cm per Tahun karena Air Disedot

15 Maret 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat mengecek JakGrosir, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, 11 Januari 2018. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap agar harga sembako tetap stabil  dan tidak ada kenaikkan yang begitu tinggi. TEMPO/ Naufal Dwihimawan Adjiditho
Sandiaga Uno: Tanah Ambles 60 Cm per Tahun karena Air Disedot

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menjelaskan, tanah ambles di Jakarta sebesar 60 cm tiap tahun karena penyedotan air tanah.


Ahli ITB Sebut Solusi Penurunan Tanah Jakarta Belum Terpecahkan

25 Juli 2017

Ilustrasi Gedung-gedung bertingkat di Jakarta. TEMPO/Fardi Bestari
Ahli ITB Sebut Solusi Penurunan Tanah Jakarta Belum Terpecahkan

Masyhur Irsyam mengatakan, sepanjang pantai utara Jawa dari Surabaya hingga Jakarta mengalami penurunan tanah.


Sebagian Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo Pindah ke Lokasi Aman  

11 April 2017

Tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 7 April 2017. Bukan hanya Brian, seorang teman sekolahnya juga kehilangan ibu dan adiknya dalam longsor. ANTARA/Zabur Karuru
Sebagian Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo Pindah ke Lokasi Aman  

Sumani mengatakan petugas akan memasang alat untuk memantau pergerakan tanah.


Tebing Longsor di Tasikmalaya, 1 Warga Tewas  

7 Januari 2015

Ilustrasi jalan amblas / longsor. ANTARA/Syafril Adriansyah
Tebing Longsor di Tasikmalaya, 1 Warga Tewas  

Saat kejadian, korban tewas yang bernama Ma'mun bin Madsair, 73 tahun, sedang memperbaiki irigasi di kampungnya.


Tanah Bergerak, Puluhan Warga Tasikmalaya Mengungsi

14 Juli 2014

Rumah ini bergeser hampir 100 meter akibat terbawa tanah yang bergerak usai terjadi longsor di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, (29/01). Tempo/Deden Abdul Aziz
Tanah Bergerak, Puluhan Warga Tasikmalaya Mengungsi

Kasus tanah bergerak terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yakni di Kecamatan Cikatomas, Cigalontang, Taraju, dan Salawu.