Ketinggian air bertambah karena hujan mengguyur wilayah itu pada Selasa malam mulai pukul 24.00. "Sebelum hujan, airnya setinggi paha. Setelah hujan, airnya setinggi perut dan sampai sekarang masih setinggi perut," kata Kusnadi.
Pada Sabtu dini hari lalu, ketinggian air mencapai satu meter. Genangan air sempat surut pada Senin pagi. Namun, malam harinya luapan air terjadi lagi. Luapan air yang menggenangi permukiman warga diakibatkan penyempitan Kali Krukut.
Akibat genangan air yang praktis belum juga surut sejak Senin malam lalu itu sebagian warga memutuskan untuk meninggalkan rumahnya. Anak-anak dan ibu-ibu diungsikan ke musala, sedangkan laki-laki mengungsi di posko banjir terdekat. Sementara, mereka yang rumahnya bertingkat, memilih untuk mengungsi di lantai dua rumahnya.
"Rumah jelas-jelas tidak bisa ditinggali karena lembap," kata Kusnadi. Aktivitas warga pun terganggu. "Warga yang ingin bekerja harus meninggalkan lokasi pengungsian dan kembali ke rumahnya yang tergenang banjir untuk mengambil pakaian."
PRIHANDOKO