TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Frans Setiyaki Sunito mengaku merugi dengan kebijakan pembatasan truk di tol lingkar dalam kota.
Meski begitu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena bukan pengambil keputusan. "Kami mengikuti kebijakan pemerintah saja," ujar Frans, Kamis, 26 Mei 2011.
Data yang dikirim ke Tempo oleh Kepala Cabang Jasa Marga Tol Cawang-Tomang-Cengkareng Subakti Syukur, menyebutkan saban harinya Jasa Marga rata-rata merugi Rp 93.500.000 akibat pembatasan itu. Biasanya, pemasukan tol dari jenis kendaraan berat mencapai Rp 294 juta per hari.
Menurut Subakti, data ini tercatat dari 5 Mei hingga 15 Mei 2011. Data berdasarkan catatan kendaraan golongan II yang lewat di gerbang tol Cawang-Tomang-Pluit. "Ini jalur yang signifikan dilewati kendaraan berat," kata Subakti, Kamis 26 Mei 2011.
Jasa Marga mencatat, kendaraan non golongan I atau jenis kendaraan berat yang melintas di tol dalam kota turun hingga rata-rata 10.300 unit per hari. Sebelum pembatasan, sebanyak 31.500 unit kendaraan berat keluar masuk tol lingkar dalam kota. Sebaliknya, golongan I malah meningkat 10 ribu per harinya menjadi 280 ribu unit.
Frans menekankan, tidak mempermasalahkan penurunan pendapatan ini. Pihaknya lebih mementingkan kepentingan bersama agar lalu lintas di Jakarta lancar. Dia menyarankan, pembatasan truk lebih baik menunggu JORR I dan II kelar.
HERU TRIYONO