TEMPO Interaktif, Jakarta - Tidak banyak konsumen Indonesia yang mengkhawatirkan kenaikan harga pangan. Berdasarkan hasil survei Nielsen, hanya 5 persen konsumen Indonesia yang menjadikan kenaikan harga pangan sebagai kekhawatiran utama.
Padahal, sebagian besar konsumen di Asia Pasifik paling khawatir terhadap kenaikan harga pangan. "Kelihatannya konsumen Indonesia tak merasakan dampak kenaikan harga pangan dibandingkan Asia Pasifik," kata Managing Director Nielsen, Catherine Eddy, di Jakarta, Selasa, 31 Mei 2011.
Data itu diambil berdasarkan survei indeks keyakinan konsumen pada 23 Maret-12 April 2011 yang menggambarkan kondisi kepercayaan konsumen pada kuartal pertama 2011. Penelitian dilakukan berdasarkan perilaku konsumen responden dengan akses internet. Nielsen bertanya pada 9.500 konsumen di Asia Pasifik. Adapun responden dari Indonesia sebanyak 500 orang.
Hasil survei tersebut memang belum menggambarkan konsumen Indonesia secara keseluruhan. Namun, menurut Catherine, perbedaannya tak akan besar. Apalagi, akses internet saat ini sudah tidak sulit sehingga kebanyakan orang, terutama di kota besar, bisa menggunakannya.
Berdasarkan data pemerintah yang dilansir Badan Pusat Statistik disebutkan sepanjang Februari hingga Maret memang terjadi deflasi. Hal itu disebabkan penurunan harga bahan pangan.
Baca Juga:
EKA UTAMI APRILIA