TEMPO Interaktif, Jakarta - Kenaikan harga berbagai komoditas secara umum menyebabkan inflasi sebesar 0,12 persen selama Mei lalu. Berdasar pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 66 kota, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 125,81 pada Mei, atau naik dari 125,66 pada bulan sebelumnya.
Direktur Statistik Harga BPS Sasmito Hadi Wibowo menyatakan, inflasi terjadi karena kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,25 persen; kelompok sandang 0,64 persen; kelompok kesehatan 0,50 persen.
Inflasi juga didorong kenaikan indeks kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen. Adapun deflasi pada bulan ini, kata dia, terjadi karena penurunan indeks kelompok bahan makanan 0,28 persen.
Dari 66 kota yang dipantau BPS, ada 51 kota yang mengalami inflasi. Sisanya 15 kota mengalami deflasi. Inflasi paling tinggi terjadi di Ambon yang mencapai 1,66 persen dengan IHK 128,84. Sedangkan kota dengan tingkat inflasi terendah yakni Kediri, Denpasar dan Mataram, masing-masing 0,02 persen dengan IHK 123,61; 127,30 dan 131,30.
Adapun untuk laju inflasi dari Januari hingga Mei 2011 sebesar 0,51 persen. Angka ini menurun ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 1,44 persen. Sedangkan laju inflasi year to year (Mei 2011 terhadap Mei 2010) sebesar 5,98 persen.
MUHAMMAD TAUFIK